Tolak Biayai Pernikahan, Bapak Dianiaya Anak Kandung hingga Tewas
A
A
A
SEMARANG - Jamsin (27) warga Desa Penawangan RT 10/RW 02, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menganiaya bapaknya, Slamet (58) hingga tewas, Minggu (31/3/2019) sekira pukul 06.00 WIB. Pelaku nekat memukul kepala korban dengan sebatang kayu lantaran sakit hati dan kecewa dengan sikap orang tuanya.
Tersangka memukul korban dengan balok kayu jati berukuran panjang 80 centimeter dan tebal 3 centimeter sebanyak 3 kali. Pukulan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka serius dan akhirnya meninggal dunia.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Bergas dan diteruskan ke Polres Semarang. Mendapat laporan tersebut, polisi bergerak cepat dan berhasil membekuk tersangka pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Kini tersangka dijebloskan ke ruang tahanan Polres Semarang untuk kepentingnya penyidikan selanjutnya.
Sekretaris Desa Penawangan Anang Patono mengatakan, kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas dilatarbelakangi permasalahan keluarga. Tersangka merasa kecewa dengan sikap orang tuanya yang kurang peduli terhadap dirinya.
"Motifnya, tersangka kecewa dengan orang tuanya. Tersangka menganggap orang tuanya kurang peduli terhadap dirinya. Saat dirinya mendekam di penjara selama tujuh bulan karena terjerat kasus pencurian, tidak pernah dibesuk oleh orang tuanya," katanya.
Kekecewaan tersangka memuncak setelah dirinya mengutarakan niatnya ingin menikah namun orang tuanya tidak mau membiayai pernikahan yang sedang direncanakannya. Akhirnya tersangka kalap dan menganiaya bapaknya hingga tewas.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi saat dikonfirmasi membenarnya adanya kasus penganiayaan hingga mengakibatkan korban tewas tersebut. "Tersangka masih diperiksa oleh penyidik. Rencananya, besok Jumat kasus ini akan diekspose," pungkasnya.
Tersangka memukul korban dengan balok kayu jati berukuran panjang 80 centimeter dan tebal 3 centimeter sebanyak 3 kali. Pukulan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka serius dan akhirnya meninggal dunia.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Bergas dan diteruskan ke Polres Semarang. Mendapat laporan tersebut, polisi bergerak cepat dan berhasil membekuk tersangka pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Kini tersangka dijebloskan ke ruang tahanan Polres Semarang untuk kepentingnya penyidikan selanjutnya.
Sekretaris Desa Penawangan Anang Patono mengatakan, kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas dilatarbelakangi permasalahan keluarga. Tersangka merasa kecewa dengan sikap orang tuanya yang kurang peduli terhadap dirinya.
"Motifnya, tersangka kecewa dengan orang tuanya. Tersangka menganggap orang tuanya kurang peduli terhadap dirinya. Saat dirinya mendekam di penjara selama tujuh bulan karena terjerat kasus pencurian, tidak pernah dibesuk oleh orang tuanya," katanya.
Kekecewaan tersangka memuncak setelah dirinya mengutarakan niatnya ingin menikah namun orang tuanya tidak mau membiayai pernikahan yang sedang direncanakannya. Akhirnya tersangka kalap dan menganiaya bapaknya hingga tewas.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi saat dikonfirmasi membenarnya adanya kasus penganiayaan hingga mengakibatkan korban tewas tersebut. "Tersangka masih diperiksa oleh penyidik. Rencananya, besok Jumat kasus ini akan diekspose," pungkasnya.
(nag)