Bupati Najmul Terima Kunjungan Rombongan Tim Wantannas
A
A
A
TANJUNG - Bertempat di ruang rapat kantor sementara pemda, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar menerima kunjungan rombongan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Wantannas Laksamana Madya Teguh Prihantono, Kamis (21/3/2019). Adapun tujuan dari kunjungan ini, dalam rangka pengkajian perkembangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pascagempa bumi.
Kunjungan Setjen Wantannas Laksamana Madya dalam rangka kajian daerah, lebih khusus mencoba mitigasi terhadap kegempaan dan kearifan lokal. "Bagaimana tindakan recovery gempa ini, kami juga mempunyai tugas menangani ketahanan nasional. Berbagai kejadian gempa yang berturut-turut juga menjadi perhatian di pusat. Pengetahuan tentang gempa, perlu diketahui untuk membangun kesadaran masyarakat," ujar Teguh.
Dia menambahkan, masyarakat perlu terus diberikan pengetahuan tentang gempa. Lantaran tinggal di wilayah khatulistiwa, daerah yang subur, maka perlu dipahami pula risikonya.
Bupati Najmul mengatakan, gempa yang terjadi di NTB, Lombok Utara paling banyak terdampak korban. Kerugian infrastruktur berjumlah 74.722 rumah rusak, korban meninggal dunia sekitar 471 orang. Terjadi gempa susulan kemarin (17/3/2019), menimbulkan longsor di salah satu tempat wisata, korban meninggal dunia ada tiga orang. Dua orang diantaranya, wisatawan berkebangsaan Malaysia dan satu orang warga lokal.
"Harapan kami bisa bertuah pada kebijakan yang mendukung recovery terhadap bencana yang melanda Lombok Utara," harap bupati.
Hadir bersama Bupati Najmul, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KLU Hermanto, Kepala BPBD Muhadi, Kadis PUPR M. Zaldy Rahadian, Kadis Lingkungan Hidup Rusdi, Kepala Kesbangpol Itradim, Perwakilan Polres Lombok Utara, dan Perwakilan Kodim 1606/Lobar.
Usai tukar menukar cinderamata antara Bupati Lombok Utara dan Sekretaris Jenderal Wantannas, mereka diskusi yang dipandu Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KLU.
Kunjungan Setjen Wantannas Laksamana Madya dalam rangka kajian daerah, lebih khusus mencoba mitigasi terhadap kegempaan dan kearifan lokal. "Bagaimana tindakan recovery gempa ini, kami juga mempunyai tugas menangani ketahanan nasional. Berbagai kejadian gempa yang berturut-turut juga menjadi perhatian di pusat. Pengetahuan tentang gempa, perlu diketahui untuk membangun kesadaran masyarakat," ujar Teguh.
Dia menambahkan, masyarakat perlu terus diberikan pengetahuan tentang gempa. Lantaran tinggal di wilayah khatulistiwa, daerah yang subur, maka perlu dipahami pula risikonya.
Bupati Najmul mengatakan, gempa yang terjadi di NTB, Lombok Utara paling banyak terdampak korban. Kerugian infrastruktur berjumlah 74.722 rumah rusak, korban meninggal dunia sekitar 471 orang. Terjadi gempa susulan kemarin (17/3/2019), menimbulkan longsor di salah satu tempat wisata, korban meninggal dunia ada tiga orang. Dua orang diantaranya, wisatawan berkebangsaan Malaysia dan satu orang warga lokal.
"Harapan kami bisa bertuah pada kebijakan yang mendukung recovery terhadap bencana yang melanda Lombok Utara," harap bupati.
Hadir bersama Bupati Najmul, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KLU Hermanto, Kepala BPBD Muhadi, Kadis PUPR M. Zaldy Rahadian, Kadis Lingkungan Hidup Rusdi, Kepala Kesbangpol Itradim, Perwakilan Polres Lombok Utara, dan Perwakilan Kodim 1606/Lobar.
Usai tukar menukar cinderamata antara Bupati Lombok Utara dan Sekretaris Jenderal Wantannas, mereka diskusi yang dipandu Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KLU.
(akn)