Tolak Mobil Rp1,9 Miliar, Bupati Irna Tak Ingin Lukai Hati Masyarakat
A
A
A
PANDEGLANG - Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku tidak ingin melukai hati masyarakatnya hanya karena membeli mobil berjenis Toyota Land Cruiser Prado seharga Rp1,9 miliar. Untuk itu, dia tidak akan menggunakan mobil mewah tersebut.
"Kami butuh mobil lapangan, untuk bisa kami meninjau. Karena kantor saya kan dilapangan. Kebutuhan saya tidak untuk kebutuhan pribadi, tidak. Saya tidak mau jadi bupati yang melukai hati masyatakat Pandeglang," ujar Irna Narulita saat dihubungi SINDOnews. Rabu (20/3/2019).
Menurutnya, selama tiga tahun menjabat Bupati Pandeglang dia selalu menggunakan mobil pribadinya untuk bertemu masyarakat dari satu desa ke desa lainnya. Hal itu dilakukan untuk memastikan program pemerintah berjalan dengan baik.( Baca: Lelah Dikritik, Bupati Pandeglang Tidak Akan Tunggangi Mobil Rp1,9 Miliar )
"Selama dua tahun memimpin Pandeglang tidak ada kendaraan dinas.
Pada tahun ketiga, ada pengadaan kami butuh (kendaraan dinas baru) bukan saya. Masalah jenis saya tidak meminta jenis Prado, tidak," ujar Irna.
Dia mengatakan, selama memimpin Kota Seribu Santri dan Kiai itu bersama Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsomo Arban sudah bekerja membangun sektor sektor yang harus diperbaiki seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, jembatan hingga pelayanan kepada masyarakat.
"Saya total membangun Pandeglang ini dari ketertinggalan dan keterpurukan. Tiga tahun ini saya membangun. Gara-gara ini (kendaraan dinas) luluh lantak. Rasanya nggak adil juga. Masyarakat bisa menilai. Kinerja saya nggak sembarangan," ucapnya.
Sebelumnya, pengadaan mobil dinas Bupati Pandeglang seharga Rp1,9 miliar menuai polemik. Sebab, disaat bersamaan masyarakat masih banyak yang berjuang demi mendapatkan pelayanan kesehatan hanya karena akses jalan rusak.
"Kami butuh mobil lapangan, untuk bisa kami meninjau. Karena kantor saya kan dilapangan. Kebutuhan saya tidak untuk kebutuhan pribadi, tidak. Saya tidak mau jadi bupati yang melukai hati masyatakat Pandeglang," ujar Irna Narulita saat dihubungi SINDOnews. Rabu (20/3/2019).
Menurutnya, selama tiga tahun menjabat Bupati Pandeglang dia selalu menggunakan mobil pribadinya untuk bertemu masyarakat dari satu desa ke desa lainnya. Hal itu dilakukan untuk memastikan program pemerintah berjalan dengan baik.( Baca: Lelah Dikritik, Bupati Pandeglang Tidak Akan Tunggangi Mobil Rp1,9 Miliar )
"Selama dua tahun memimpin Pandeglang tidak ada kendaraan dinas.
Pada tahun ketiga, ada pengadaan kami butuh (kendaraan dinas baru) bukan saya. Masalah jenis saya tidak meminta jenis Prado, tidak," ujar Irna.
Dia mengatakan, selama memimpin Kota Seribu Santri dan Kiai itu bersama Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsomo Arban sudah bekerja membangun sektor sektor yang harus diperbaiki seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, jembatan hingga pelayanan kepada masyarakat.
"Saya total membangun Pandeglang ini dari ketertinggalan dan keterpurukan. Tiga tahun ini saya membangun. Gara-gara ini (kendaraan dinas) luluh lantak. Rasanya nggak adil juga. Masyarakat bisa menilai. Kinerja saya nggak sembarangan," ucapnya.
Sebelumnya, pengadaan mobil dinas Bupati Pandeglang seharga Rp1,9 miliar menuai polemik. Sebab, disaat bersamaan masyarakat masih banyak yang berjuang demi mendapatkan pelayanan kesehatan hanya karena akses jalan rusak.
(whb)