TMMD 104 di Pulau Nias Retas Keterisoliran
A
A
A
NIAS - Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104 di Nias sebagai wujud percepatan pembangunan di pelosok pedesaan karena Pulau Nias masih menyandang kategori 3T (Terisolir, Tertinggal dan Terluar). “Kehadiran program TMMD ke-104 di Pulau Nias sebagai salah satu upaya dalam mengatasi 3T diantaranya keterisoliran sehingga perlu proses percepatan pembangunan sekaligus mendukung program Nawacita Pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI,” ujar Paban V/Bakti TNI, Kolonel Inf Yudianto Putajaya, Rabu (13/3/2019) di Nias.
Guna mensukseskan program TMMD di Nias, kata Yudianto, TNI bekerja sama dengan Kementerian/LPNK terkait dan Pemda yang berlangsung selama 30 hari sejak tanggal 26 Februari hingga 27 Maret 2019 mendatang dengan mengerahkan 150 orang personil Satgas TMMD di tiap 50 Kab/Kota seluruh indonesia.
“Kegiatan TMMD ini bukan hanya domain TNI, tetapi merupakan kegiatan Lintas Sektoral yang melibatkan Kementerian/LPNK terkait seperti Kemenag RI, Kemenperin RI, Kemenkes RI, Kementan RI, Kemhan RI, Kemendikbud RI, BKKBN, PKK Pusat serta Kementrian lainnya yang dapat disenergikan programnya pada pada saat kegiatan TMMD selama 30 hari. Sedangkan pasukan Satgas TMMD khusus Kodim 0213/Nias telah diterjunkan sebanyak 150 orang yang berasal dari Yonif 123/Rajawali Padang Sidempuang menggunakan kapal laut hal ini dikarenakan di Wilayah Kabupaten Nias tidak terdapat satuan Batalyon Tempur/Sat Banpur dan tentunya akan berdampak pada pergeseran personel Satgas TMMD yang membutuhkan waktu yang cukup lama sampai di lokasi sas TMMD,” jelasnya.
Sasaran kegiatan TMMD ke-104 Tahun 2019 di wilayah Kodim 0213/ Nias, kata Yudianto, terbagi dua yakni kegiatan fisik dan non fisik dimana lokasinya terletak di Kecamatan Bawolato dikarenakan daerah tersebut terisolir dan tertinggal.
Sasaran fisik berupa pembukaan badan jalan di Kecamatan Bawolato tepatnya di Desa Tagaule menuju Desa Balale Toba’a sepanjang 6.000 Meter dengan lebar 20 Meter serta termasuk pengecatan Masjid dan Gereja.
Sedangkan non fisik meliputi penyuluhan, Wasbang, Bela Negara, Kamtibmas, Narkoba, Hukum, BKKBN, Kesehatan, Pertanian, Perikanan, Lingkungan Hidup, PKK, Mitigasi Bencana dan Penyuluhan kegiatan Keagamaan.
Menurut Kolonel Inf Yudianto Putrajaya, bahwa dengan terbukanya daerah terisolir di Nias melalui program TMMD dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nias dan juga pengembangan pariwisata dimana lokasi TMMD berdekatan dengan pantai.
“Dengan terbukanya akses jalan di daerah terisolir di Nias maka dapat membawa dampak positif bagi warga setempat, salah satunya terbukanya akses transportasi untuk menjual hasil bumi rakyat, ” timpalnya.
Yudianto berharap, agar kegiatan TMMD ini nantinya terus dipelihara dan ditingkatkan agar berkesinambungan kedepan sehingga dapat dinikmati masyarakat dalam jangka waktu lama sambil menyampaikan slogan Bakti TNI bergerak, berjuang gelorakan rakyat.
“Saya berharap agar jalan yang sudah dibangun ini nantinya terus dipelihara dan ditingkatkan pembangunannya oleh Pemda Nias. Bakti TNI bergerak, berjuang gelorakan rakyat,” tandasnya.
Guna mensukseskan program TMMD di Nias, kata Yudianto, TNI bekerja sama dengan Kementerian/LPNK terkait dan Pemda yang berlangsung selama 30 hari sejak tanggal 26 Februari hingga 27 Maret 2019 mendatang dengan mengerahkan 150 orang personil Satgas TMMD di tiap 50 Kab/Kota seluruh indonesia.
“Kegiatan TMMD ini bukan hanya domain TNI, tetapi merupakan kegiatan Lintas Sektoral yang melibatkan Kementerian/LPNK terkait seperti Kemenag RI, Kemenperin RI, Kemenkes RI, Kementan RI, Kemhan RI, Kemendikbud RI, BKKBN, PKK Pusat serta Kementrian lainnya yang dapat disenergikan programnya pada pada saat kegiatan TMMD selama 30 hari. Sedangkan pasukan Satgas TMMD khusus Kodim 0213/Nias telah diterjunkan sebanyak 150 orang yang berasal dari Yonif 123/Rajawali Padang Sidempuang menggunakan kapal laut hal ini dikarenakan di Wilayah Kabupaten Nias tidak terdapat satuan Batalyon Tempur/Sat Banpur dan tentunya akan berdampak pada pergeseran personel Satgas TMMD yang membutuhkan waktu yang cukup lama sampai di lokasi sas TMMD,” jelasnya.
Sasaran kegiatan TMMD ke-104 Tahun 2019 di wilayah Kodim 0213/ Nias, kata Yudianto, terbagi dua yakni kegiatan fisik dan non fisik dimana lokasinya terletak di Kecamatan Bawolato dikarenakan daerah tersebut terisolir dan tertinggal.
Sasaran fisik berupa pembukaan badan jalan di Kecamatan Bawolato tepatnya di Desa Tagaule menuju Desa Balale Toba’a sepanjang 6.000 Meter dengan lebar 20 Meter serta termasuk pengecatan Masjid dan Gereja.
Sedangkan non fisik meliputi penyuluhan, Wasbang, Bela Negara, Kamtibmas, Narkoba, Hukum, BKKBN, Kesehatan, Pertanian, Perikanan, Lingkungan Hidup, PKK, Mitigasi Bencana dan Penyuluhan kegiatan Keagamaan.
Menurut Kolonel Inf Yudianto Putrajaya, bahwa dengan terbukanya daerah terisolir di Nias melalui program TMMD dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nias dan juga pengembangan pariwisata dimana lokasi TMMD berdekatan dengan pantai.
“Dengan terbukanya akses jalan di daerah terisolir di Nias maka dapat membawa dampak positif bagi warga setempat, salah satunya terbukanya akses transportasi untuk menjual hasil bumi rakyat, ” timpalnya.
Yudianto berharap, agar kegiatan TMMD ini nantinya terus dipelihara dan ditingkatkan agar berkesinambungan kedepan sehingga dapat dinikmati masyarakat dalam jangka waktu lama sambil menyampaikan slogan Bakti TNI bergerak, berjuang gelorakan rakyat.
“Saya berharap agar jalan yang sudah dibangun ini nantinya terus dipelihara dan ditingkatkan pembangunannya oleh Pemda Nias. Bakti TNI bergerak, berjuang gelorakan rakyat,” tandasnya.
(sms)