Mampu Cegah Karhutla, Kepala BNPB Akan Beri Hadiah kepada Kapolda Sumsel
A
A
A
PALEMBANG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo berjanji akan memberikan hadiah kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel) jika mampu mengantisipaasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diwilayah tersebut.
"Saya dan Badan Restorasi Gambut (BRG) akan beri Kapolda Sumsel hadiah jika tidak karhutla di wilayah Provinsi Sumsel. Hadiahnya apa, ya terserah kita, tapi jika itu berhasil," ujar Doni saat Rapat Koordinasi Penganganan Karhutla di Palembang, Selasa (12/03/2019).
Kepala BNPB juga mengatakan peristiwa terjadinya karhutla di Indonesia 99% penyebabnya diperkirakan karena ulah manusia dan 1% sisanya karena faktor alam.
"Karena tidak sengaja karena buang putung rokok atau membakar sampah, disengaja karena ingin membuka lahan dan disengaja karena dibayar. Alasannya adalah dampak kurangnya lapangan kerja," tambahnya.
Doni menilai, ulah manusia membakar hutan dan lahan terjadi karena faktor tuntutan ekonomi masyarakat. Upaya pencegahan dan mitigasi akan lebih baik dan efektif dilakukan demi mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Tahun 2015, lanjut Doni, kerugian ekonomi Indonesia mencapai Rp221 triliun atau dua kali lipat akibat kerugian ekonomi di bencana tsunami di Aceh. "Jika kita mampu menjaga alam maka alam pun akan menjaga kita," pungkasnya.
"Saya dan Badan Restorasi Gambut (BRG) akan beri Kapolda Sumsel hadiah jika tidak karhutla di wilayah Provinsi Sumsel. Hadiahnya apa, ya terserah kita, tapi jika itu berhasil," ujar Doni saat Rapat Koordinasi Penganganan Karhutla di Palembang, Selasa (12/03/2019).
Kepala BNPB juga mengatakan peristiwa terjadinya karhutla di Indonesia 99% penyebabnya diperkirakan karena ulah manusia dan 1% sisanya karena faktor alam.
"Karena tidak sengaja karena buang putung rokok atau membakar sampah, disengaja karena ingin membuka lahan dan disengaja karena dibayar. Alasannya adalah dampak kurangnya lapangan kerja," tambahnya.
Doni menilai, ulah manusia membakar hutan dan lahan terjadi karena faktor tuntutan ekonomi masyarakat. Upaya pencegahan dan mitigasi akan lebih baik dan efektif dilakukan demi mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Tahun 2015, lanjut Doni, kerugian ekonomi Indonesia mencapai Rp221 triliun atau dua kali lipat akibat kerugian ekonomi di bencana tsunami di Aceh. "Jika kita mampu menjaga alam maka alam pun akan menjaga kita," pungkasnya.
(sms)