Indahnya Keramahan Sosial di Haul Abah Guru Sekumpul
A
A
A
MARTAPURA - Subhannallah. Kalimat suci pujian untuk kebesaran Allah itu spontan terucapkan nurani saat menyaksikan kebersamaan masyarakat mempersiapkan Peringatan Haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Abah Guru Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan.
Menurut sosiolog dan pemerhati pemerintahan Kalimantan Selatan, Bambang Dedi Mulyadi, masyarakat Kalsel sejak dulu hingga sekarang dikenal memiliki kepekaan dan kesantunan sosial yang tinggi.
"Ini dibuktikan masih terawatnya nilai-nilai gotong royong di kalangan masyarakat dalam kehidupan sehari- hari," kata Bambang.
Semua itu berkat warisan ilmu dan keteladanan para tuan guru serta umara yang turun temurun merawat budaya mulia masyarakat berpenduduk 4, 1 juta jiwa itu.
Suasana penuh kekeluargaan mewarnai hampir di setiap penjuru banua. Kebersamaan makin terasa saat kita memasuki Kota Martapura, tempat prosesi di mana Haul Guru Sekumpul dilaksanakan.
Ajakan ramah masyarakat agar jamaah mampir menikmati makanan dan minuman gratis, merupakan pemandangan menyentuh nurani terlihat hampir di seluruh penjuru kota.
Haul Guru Sekumpul menjadi sejarah emas bagi Kalsel untuk menguatkan identitas sebagai daerah perekat kebersamaan dan persaudaraan meski dalam keberagaman .
Suasana human interes lain dari pelaksanaan Haul Guru Sekumpul adalah, semua komponen masyarakat turut bergotong royong dalam mempersiapkan hari sakral religius itu .
Bahkan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor berbaur dengan masyarakat. Ia tampak mahir memasak nasi secara tradisional di Kampung Melayu Martapura, Minggu (10/3/2019).
Gotong royong bersama dengan masyarakat ini terus diteladankan Paman Birin, sapan akrabnya, untuk memberikan edukasi akan pentingnya membumikan budaya masyarakat Kalsel yang sarat akan nilai-nilai kesantunan sosial.
Menurut sosiolog dan pemerhati pemerintahan Kalimantan Selatan, Bambang Dedi Mulyadi, masyarakat Kalsel sejak dulu hingga sekarang dikenal memiliki kepekaan dan kesantunan sosial yang tinggi.
"Ini dibuktikan masih terawatnya nilai-nilai gotong royong di kalangan masyarakat dalam kehidupan sehari- hari," kata Bambang.
Semua itu berkat warisan ilmu dan keteladanan para tuan guru serta umara yang turun temurun merawat budaya mulia masyarakat berpenduduk 4, 1 juta jiwa itu.
Suasana penuh kekeluargaan mewarnai hampir di setiap penjuru banua. Kebersamaan makin terasa saat kita memasuki Kota Martapura, tempat prosesi di mana Haul Guru Sekumpul dilaksanakan.
Ajakan ramah masyarakat agar jamaah mampir menikmati makanan dan minuman gratis, merupakan pemandangan menyentuh nurani terlihat hampir di seluruh penjuru kota.
Haul Guru Sekumpul menjadi sejarah emas bagi Kalsel untuk menguatkan identitas sebagai daerah perekat kebersamaan dan persaudaraan meski dalam keberagaman .
Suasana human interes lain dari pelaksanaan Haul Guru Sekumpul adalah, semua komponen masyarakat turut bergotong royong dalam mempersiapkan hari sakral religius itu .
Bahkan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor berbaur dengan masyarakat. Ia tampak mahir memasak nasi secara tradisional di Kampung Melayu Martapura, Minggu (10/3/2019).
Gotong royong bersama dengan masyarakat ini terus diteladankan Paman Birin, sapan akrabnya, untuk memberikan edukasi akan pentingnya membumikan budaya masyarakat Kalsel yang sarat akan nilai-nilai kesantunan sosial.
(akn)