Terkait Cekcok TKA China dengan Warga, Ini Kata Dirut PT KE

Jum'at, 08 Maret 2019 - 17:29 WIB
Terkait Cekcok TKA China dengan Warga, Ini Kata Dirut PT KE
Terkait Cekcok TKA China dengan Warga, Ini Kata Dirut PT KE
A A A
SERANG - Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Engineering (KE) Utomo Nugroho angkat bicara soal viralnya video bus yang mengangkut puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal China dihadang warga di Perumahan Citra Garden BMW, Serang , Banten.

Utomo menjelaskan, tenaga kerja asing yang bekerja di PT Krakatau Engineering diinapkan di perumahan tersebut. Selama ini, proses antarjemput pekerja menggunakan kendaraan jenis elf. Namun, seminggu terakhir TKA dibawa menggunakan kendaraan bus, sehingga menimbulkan penolakan dari warga. (Baca Juga: Viral, Video Warga Cekcok dengan TKA China di Serang)

"Di kompleks tersebut memang tidak bisa pakai kendaraan besar langsung menuju ke lokasi penginapan mereka. Sehingga ada jarak tertentu. Berbondong-bondong (TKA) ini yang menimbulkan interes warga di sekitar kemudian ada record upload ke media sosial menjadi viral," kata Utomo kepada wartawan di Kota Serang, Jumat (8/3/2019).

Dia menjelaskan, jumlah TKA yang terlibat dalam proyek Blast Furnace Complex yang dibangun oleh konsorsium MCC CERI dari China dan PT Krakatau Engineering dengan memakai desain dan teknologi dari China sebanyak 80 sampai 100 orang TKA.

"Ketika kita harus mendatangkan tenaga kerja asing tadi. Kami harus mengikuti regulasi yang ada, Undang-undang maupun peraturan ketenagakerjaan yang ada. Kami lakukan sudah mengikuti regulasi yang ada," ujarnya.

Utomo menegaskan, seluruh TKA asal China itu merupakan tenaga skill dan profesional yang terlibat dalam proyek tersebut dengan jangka waktu bekerja tiga sampai enam bulan. Para tenaga kerja skill ini akan bekerja di area Blast Funace Complex yang memuat area Penanganan Bahan Baku, Pabrik Sinter, Pabrik Coke Oven, BFG, Kompor Panas dan HMTP.

Dia menambahkan, poyek tersebut, dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi mencapai 10 juta ton crude steel guna mendukung kebutuhan baja Nasional.

"Proyek yang strategis untuk Krakatau Steel karena akan mampu mengurangi biaya produksi baja dan menyeimbangkan proses produksi kebutuhan baja di hulu yang menghasilkan besi cair dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun," tandasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8115 seconds (0.1#10.140)