Revitalisasi Pasar Tagog Berimbas Pemindahan Terminal Padalarang
A
A
A
BANDUNG BARAT - Rencana revitalisasi Pasar Tagog Padalarang yang akan dilakukan tahun ini berdampak kepada keberadaan Terminal Padalarang yang berada tidak jauh dari lokasi pasar. Oleh karenanya, pada saat pembangunan fisik pasar dimulai, maka terminal tersebut akan dipindahkan ke kawasan Pasar Curug Agung di Jalan Gedong Lima, Kecamatan Padalarang.
"Kalau revitalisasi Pasar Tagog dimulai maka Terminal Padalarang harus pindah dan opsinya ke kompleks Pasar Curug Agung di Gedong Lima," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ade Komarudin didampingi Kepala Bidang Teknik dan Prasarana, Ahmad Fauzan Azima di Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (2/3/2019).
Revitisasi Pasar Tagog Padalarang sebenarnya sudah diwacanakan sejak lama, namun karena ada berbagai kendala maka kemungkinan baru tahun ini akan direalisasikan. Pasar yang akan menjadi ikon KBB karena berada di kawasan perkotaan ini, memang menyatu dengan terminal angkutan kota (angkot). Sehingga demi kelancaran pembangunan maka terminal harus dipindahkan secara permanen.
Ade menyebutkan, dipilihnya kawasan di dekat Pasar Curug Agung, karena lahannya sangat memadai. Terminal di Pasar Curug Agung memiliki luas 5.000 meter persegi, jauh lebih luas dibandingkan lahan Terminal Padalarang yang hanya 1.950 meter persegi. Ke depan, pihaknya berencana akan meningkatkan Terminal Curug Agung menjadi terminal tipe C kelas 1 dengan penambahan luas hingga menjadi 1 hektare.
"Konsep pengembangan ke depan Terminal Curug Agung tidak hanya melayani trayek angkutan dalam kota, tapi juga bus-bus besar dengan trayek antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP) yang saat masih berhenti mencari penumpang di pintu tol Simpang Padalarang," tuturnya.
Menurutnya untuk pembangunan terminal tipe C kelas 1 untuk bangunannya saja dibutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar. Konsepnya adalah terminal dengan pelayanan publik berstandar maksimal. Bukan hanya sekadar dijadikan tempat pengeteman, menurunkan dan menaikkan penumpang, tapi juga berfungsi sebagai zona publik. Sehingga ketika menunggu angkutan penumpang bisa merasa nyaman seperti berada di rest area.
"Nantinya Terminal Padalarang tidak akan difungsikan tapi seluruh angkutan umum tetap melewati Pasar Tagog Padalarang. Sebagai perlintasan saja karena tempat pengetemannya pindah ke Terminal Curug Agung," pungkasnya.
"Kalau revitalisasi Pasar Tagog dimulai maka Terminal Padalarang harus pindah dan opsinya ke kompleks Pasar Curug Agung di Gedong Lima," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ade Komarudin didampingi Kepala Bidang Teknik dan Prasarana, Ahmad Fauzan Azima di Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (2/3/2019).
Revitisasi Pasar Tagog Padalarang sebenarnya sudah diwacanakan sejak lama, namun karena ada berbagai kendala maka kemungkinan baru tahun ini akan direalisasikan. Pasar yang akan menjadi ikon KBB karena berada di kawasan perkotaan ini, memang menyatu dengan terminal angkutan kota (angkot). Sehingga demi kelancaran pembangunan maka terminal harus dipindahkan secara permanen.
Ade menyebutkan, dipilihnya kawasan di dekat Pasar Curug Agung, karena lahannya sangat memadai. Terminal di Pasar Curug Agung memiliki luas 5.000 meter persegi, jauh lebih luas dibandingkan lahan Terminal Padalarang yang hanya 1.950 meter persegi. Ke depan, pihaknya berencana akan meningkatkan Terminal Curug Agung menjadi terminal tipe C kelas 1 dengan penambahan luas hingga menjadi 1 hektare.
"Konsep pengembangan ke depan Terminal Curug Agung tidak hanya melayani trayek angkutan dalam kota, tapi juga bus-bus besar dengan trayek antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP) yang saat masih berhenti mencari penumpang di pintu tol Simpang Padalarang," tuturnya.
Menurutnya untuk pembangunan terminal tipe C kelas 1 untuk bangunannya saja dibutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar. Konsepnya adalah terminal dengan pelayanan publik berstandar maksimal. Bukan hanya sekadar dijadikan tempat pengeteman, menurunkan dan menaikkan penumpang, tapi juga berfungsi sebagai zona publik. Sehingga ketika menunggu angkutan penumpang bisa merasa nyaman seperti berada di rest area.
"Nantinya Terminal Padalarang tidak akan difungsikan tapi seluruh angkutan umum tetap melewati Pasar Tagog Padalarang. Sebagai perlintasan saja karena tempat pengetemannya pindah ke Terminal Curug Agung," pungkasnya.
(mhd)