Sudah Seminggu Dosen Mogok Mengajar, IKIP Gunungsitoli Lumpuh
A
A
A
GUNUNGSITOLI - Mahasiswa IKIP Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara yang tergabung dalam Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) menggelar aksi protes terhadap Yaperti Nias dan Pimpinan IKIP karena proses perkuliahan terhenti sejak sepekan terakhir, Kamis (28/02/2019).
Aksi protes mahasiswa tersebut diwarnai pembakaran ban bekas di pintu masuk kampus sebagai wujud kekesalan mereka terhadap pelayanan di kampus tersebut.
Mereka menuntut haknya dipenuhi oleh pimpinan dan dosen di IKIP Gunungsitoli karena kewajibannya telah dipenuhi berupa uang kuliah senilai Rp.2 juta per semester dan uang pengembangan pertahun.
"Kami mendesak pihak Yaperti Nias dan Pimpinan IKIP gunungsitoli untuk mengaktifkan kembali kampus seperti biasanya," ujar Fery Harefa, Ketua SMPT IKIP Gunungsitoli.
Menurut Fery, aksi mogok dosen tersebut sudah berlangsung sepekan terakhir. "proses perkuliahan dan pelayanan di Kampus IKIP Gunungsitoli sejak seminggu yang lalu akibat dosen mogok kerja," sebutnya.
Kata Fery, mogok kerja dosen dan pelayanan terhenti dapat menghambat proses akreditasi di kampus IKIP. "Bila mogok kerja para dosen ini terus-terusan maka jelas menghalangi akreditasi di Kampus IKIP Gunungsitoli," ungkapnya kesal.
Dikatakan, mogok dosen dikarenakan gaji tidak dinaikkan oleh Yaperti Nias. "Kami dengar informasi bahwa para dosen ini menuntut kesejahteraannya berupa kenaikan gaji," pungkasnya.
Aksi protes mahasiswa tersebut diwarnai pembakaran ban bekas di pintu masuk kampus sebagai wujud kekesalan mereka terhadap pelayanan di kampus tersebut.
Mereka menuntut haknya dipenuhi oleh pimpinan dan dosen di IKIP Gunungsitoli karena kewajibannya telah dipenuhi berupa uang kuliah senilai Rp.2 juta per semester dan uang pengembangan pertahun.
"Kami mendesak pihak Yaperti Nias dan Pimpinan IKIP gunungsitoli untuk mengaktifkan kembali kampus seperti biasanya," ujar Fery Harefa, Ketua SMPT IKIP Gunungsitoli.
Menurut Fery, aksi mogok dosen tersebut sudah berlangsung sepekan terakhir. "proses perkuliahan dan pelayanan di Kampus IKIP Gunungsitoli sejak seminggu yang lalu akibat dosen mogok kerja," sebutnya.
Kata Fery, mogok kerja dosen dan pelayanan terhenti dapat menghambat proses akreditasi di kampus IKIP. "Bila mogok kerja para dosen ini terus-terusan maka jelas menghalangi akreditasi di Kampus IKIP Gunungsitoli," ungkapnya kesal.
Dikatakan, mogok dosen dikarenakan gaji tidak dinaikkan oleh Yaperti Nias. "Kami dengar informasi bahwa para dosen ini menuntut kesejahteraannya berupa kenaikan gaji," pungkasnya.
(nag)