Tingkatkan Pengelolaan Kopi, PT NSHE Berangkatkan MPIG Studi Banding
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Tapanuli Selatan (Tapsel), menggelar studi banding ke sejumlah daerah di Indonesia. Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan di bidang pengelolaan kopi .
Ketua MPIG Tapsel, Erwinsyah Siregar menjelaskan, daerah yang akan dijadikan studi banding yaitu, pusat penelitian (training centre) Kopi Starbucks (Berastagi), Kabupaten Bener Meriah dan berakhir di Takengon, Aceh Tenggara. (Baca Juga: PLTA Batangtoru Fasilitasi Hak Paten Kopi Arabika Sipirok) "Kami mau melihat proses dari dekat perkembangan petani pengolah hingga Koperasi MPIG Kopi Gayo yang sudah sangat berhasil," ujarnya.
Lebih lanjut kata Erwinsyah, peserta yang diberangkatkan itu berasal dari petani dan pengolah kopi dari Kecamatan Marancar, Sipirok, Saipar Dolok Hole, Arse, Angkola Timur, dan Kecamatan Biru. "Studi banding ini dari 22-27 Februari 2019," tuturnya kepada wartawan.
Dia juga berterima kasih kepada PT NSHE (perusahaan pengelola PLTA Batangtoru) yang sudah menjadi fasilitas studi banding tersebut. Menurutnya, perusahaan itu layak didukung untuk percepatan pengerjaan proyek PLTA Batangtoru .
"Saya yakin, keberadaan perusahaan itu akan banyak membantu masyarakat," imbuhnya. Dia berharap seluruh elemen masyarakat yang ada di Sipirok untuk mendukung program pembangunan PLTA Batangtoru.
Public Relation (PR) PT NSHE, Dede Wafiza Ashia mengucapkan selamat jalan kepada seluruh peserta studi banding tersebut dengan harapan kembali ke kampung halaman membawa ilmu demi peningkatan budidaya sekaligus kesejahteraan petani kopi di Tapanuli Selatan.
"PT NSHE mendukung seluruh kegiatan masyarakat yang mengarah kepada peningkatan ekonomi," tandas Dede.
Ketua MPIG Tapsel, Erwinsyah Siregar menjelaskan, daerah yang akan dijadikan studi banding yaitu, pusat penelitian (training centre) Kopi Starbucks (Berastagi), Kabupaten Bener Meriah dan berakhir di Takengon, Aceh Tenggara. (Baca Juga: PLTA Batangtoru Fasilitasi Hak Paten Kopi Arabika Sipirok) "Kami mau melihat proses dari dekat perkembangan petani pengolah hingga Koperasi MPIG Kopi Gayo yang sudah sangat berhasil," ujarnya.
Lebih lanjut kata Erwinsyah, peserta yang diberangkatkan itu berasal dari petani dan pengolah kopi dari Kecamatan Marancar, Sipirok, Saipar Dolok Hole, Arse, Angkola Timur, dan Kecamatan Biru. "Studi banding ini dari 22-27 Februari 2019," tuturnya kepada wartawan.
Dia juga berterima kasih kepada PT NSHE (perusahaan pengelola PLTA Batangtoru) yang sudah menjadi fasilitas studi banding tersebut. Menurutnya, perusahaan itu layak didukung untuk percepatan pengerjaan proyek PLTA Batangtoru .
"Saya yakin, keberadaan perusahaan itu akan banyak membantu masyarakat," imbuhnya. Dia berharap seluruh elemen masyarakat yang ada di Sipirok untuk mendukung program pembangunan PLTA Batangtoru.
Public Relation (PR) PT NSHE, Dede Wafiza Ashia mengucapkan selamat jalan kepada seluruh peserta studi banding tersebut dengan harapan kembali ke kampung halaman membawa ilmu demi peningkatan budidaya sekaligus kesejahteraan petani kopi di Tapanuli Selatan.
"PT NSHE mendukung seluruh kegiatan masyarakat yang mengarah kepada peningkatan ekonomi," tandas Dede.
(rhs)