Diduga Depresi, Siswi SMA Coba Gantung Diri dengan Kabel Listrik
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Diduga depresi, seorang siswi SMA 1 Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng mencoba bunuh diri dengan cara menggantung dengan seutas kabel listrik. Beruntung pelajar berinisial TRB (17), warga Desa Ipuh Bangun Jaya, RT 11, RW. 02, Kecamatan Kolam itu selamat dari maut.“Pada Selasa 19 Februari 2019 sekira pukul 10.30 WIB telah terjadi percobaan bunuh diri atas nama TRB putri dari Romi Baka di dalam kamar kos Barakan di Kelurahan Kotawaringin Hilir Kecamatan Kolam,” ujar Kapolsek Kolam Ipda Nasir dalam rilisnya, Rabu (20/2/2019). (Baca Juga: Prihatin! Siswi SMP di Sarolangun Gantung Diri)
Nasir menjelaskan kronologisnya pada Senin korban sering izin sakit dan tidak masuk sekolah. Kemudian pihak sekolah memanggil orang tua korban bersama korban untuk dinasehati. Kemudian pada Selasa 19 Febuari 2019 korban kembali tidak masuk sekolah.
“Guru sekolah mendatangi kos korban dan saat mencoba mengetuk pintu kamar kos, namun tidak dibuka dan tidak ada jawaban. Selanjutnya pihak sekolah memberitahu pemilik kos dan bersama-sama mendobrak pintu belakang,” ceritanya. (Baca Juga: Warga Pangandaran Gagalkan Aksi Bunuh Diri Wanita Asal Banyumas)
Kemudain lanjuta Nasir, setelah pintu kamar kos dibuka diketahui korban sudah terkapar di lantai dalam keadaan tidak sadar. “Berdasarkan keterangan pihak sekolah, korban merupakan tipe tertutup dan suka menyendiri (tidak bersosialisasi). Saat ini belum diketahui pasti motif korban melakukan tindakan bunuh diri karena korban belum bersedia berbicara dan diketahui pula korban sudah 2 (dua) kali ini mencoba bunuh diri,” jelasnya.
Korban merupakan warga asli Manado yang merantau ke Kotawaringin Barat bersama keluarga. Barang bukti yang berhasil diamankan di TKP adalah 1 (buah) kabel terminal dan 1 (satu) buah HP merk Samsung warna putih.
“Sementara ini korban masih dirawat di Puskesmas Rakyat Kotawaringin. Kondisi sadar namun masih shok serta pada bagian leher terdapat lecet dikarenakan tali kabel (terminal listrik),” ujarnya.
Nasir menjelaskan kronologisnya pada Senin korban sering izin sakit dan tidak masuk sekolah. Kemudian pihak sekolah memanggil orang tua korban bersama korban untuk dinasehati. Kemudian pada Selasa 19 Febuari 2019 korban kembali tidak masuk sekolah.
“Guru sekolah mendatangi kos korban dan saat mencoba mengetuk pintu kamar kos, namun tidak dibuka dan tidak ada jawaban. Selanjutnya pihak sekolah memberitahu pemilik kos dan bersama-sama mendobrak pintu belakang,” ceritanya. (Baca Juga: Warga Pangandaran Gagalkan Aksi Bunuh Diri Wanita Asal Banyumas)
Kemudain lanjuta Nasir, setelah pintu kamar kos dibuka diketahui korban sudah terkapar di lantai dalam keadaan tidak sadar. “Berdasarkan keterangan pihak sekolah, korban merupakan tipe tertutup dan suka menyendiri (tidak bersosialisasi). Saat ini belum diketahui pasti motif korban melakukan tindakan bunuh diri karena korban belum bersedia berbicara dan diketahui pula korban sudah 2 (dua) kali ini mencoba bunuh diri,” jelasnya.
Korban merupakan warga asli Manado yang merantau ke Kotawaringin Barat bersama keluarga. Barang bukti yang berhasil diamankan di TKP adalah 1 (buah) kabel terminal dan 1 (satu) buah HP merk Samsung warna putih.
“Sementara ini korban masih dirawat di Puskesmas Rakyat Kotawaringin. Kondisi sadar namun masih shok serta pada bagian leher terdapat lecet dikarenakan tali kabel (terminal listrik),” ujarnya.
(rhs)