Ada 58 Kasus DBD di Tasikmalaya Dalam Sebulan, 3 Meninggal
A
A
A
TASIK MALAYA - Awal tahun 2019 bisa disebut bulan Demam Berdarah (DBD) bagi masyarakat Kota Tasikmalaya. Data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dari Januari sampai awal Februari saja sudah 58 kasus demam berdarah yang menyebabkan 3 warga meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasik dr. Cecep Zainal Kholis mengatakan, data terbaru yang masuk, meninggalnya warga Cicantel Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari pada Selasa (5/2/2019). Namun baru sebatas dugaan DBD karena untuk dikategorikan DBD banyak unsur.
"Ya pertama emang trombosit turun. Tapi bukan itu saja karena bisa juga akibat virus. Lalu hematokritnya naik dan bisa diketahui lima hari setelah terdeteksi positif tidaknya," kata Cecep. (Baca: DBD Menyerang Tasikmalaya, Satu Orang Meninggal Dunia).
Meski demikian, Dinas Kota Tasikmalaya terus melakukan berbagai upaya pencegahan dengan penyuluhan dan mencari jentik nyamuk yang selanjutnya difoging. "Kota Tasik memang rawan, terutama perkotaan. Namun dari 58 kasus itu masih dalam investigasi apakah akibat DBD atau virus lain," ujarnya.
Sebelumnya, warga Cicantel RT 5 RW 8 Kelurahan Mulyasari Kota Tasikmalaya, Aah Komariah (45) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Aah diduga terserang Demam Berdarah setelah mengalami panas dingin, dan hasil laboratorium dinyatakan positif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasik dr. Cecep Zainal Kholis mengatakan, data terbaru yang masuk, meninggalnya warga Cicantel Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari pada Selasa (5/2/2019). Namun baru sebatas dugaan DBD karena untuk dikategorikan DBD banyak unsur.
"Ya pertama emang trombosit turun. Tapi bukan itu saja karena bisa juga akibat virus. Lalu hematokritnya naik dan bisa diketahui lima hari setelah terdeteksi positif tidaknya," kata Cecep. (Baca: DBD Menyerang Tasikmalaya, Satu Orang Meninggal Dunia).
Meski demikian, Dinas Kota Tasikmalaya terus melakukan berbagai upaya pencegahan dengan penyuluhan dan mencari jentik nyamuk yang selanjutnya difoging. "Kota Tasik memang rawan, terutama perkotaan. Namun dari 58 kasus itu masih dalam investigasi apakah akibat DBD atau virus lain," ujarnya.
Sebelumnya, warga Cicantel RT 5 RW 8 Kelurahan Mulyasari Kota Tasikmalaya, Aah Komariah (45) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Aah diduga terserang Demam Berdarah setelah mengalami panas dingin, dan hasil laboratorium dinyatakan positif.
(nag)