Dinas PUPR Indonesia Soroti Jalan Aspal Berbahan Karet di Muba
A
A
A
SEKAYU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengirimkan timnya ke Musi Banyuasin untuk mempelajari teknis pembangunan jalan aspal berbahan karet, Sabtu (2/2/2019).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Musi Banyuasin Herman Mayory mengatakan, pembangunan jalan aspal berbahan karet sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai inovasi infrastruktur terbaik saat peringatan Hari Bakti PU dari Kementerian PUPR beberapa waktu lalu.
"Pembangunan jalan aspal karet yang diinisiasi Bupati Dodi Reza tersebut dianggap sebagai karya inovatif," kata Herman. Sebelumnya Pemprov Jambi juga datang untuk belajar membuat aspal berbahan karet.
Rombongan Pemprov Kalimantan Selatan yang terdiri dari unsur Dinas Perkebunan, Bappeda, Dinas PUPR dan Dinas Perkebunan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Tanah Laut takjub melihat secara langsung lokasi pembangunan jalan aspal bercampur karet yang menerapkan Sistem Teknologi SKAT (Serbik Karet Alam Teraktivasi) pertama di Indonesia yang menggunakan dana yang bersumber dari APBD Muba.
"Kami ingin belajar dan ingin mengadopsi penerapan aspal karet di Kabupaten Musi Banyuasin ini. Ini inovasi pembangunan infrastruktur yang luar biasa dan memberikan kontribusi yang besar nantinya untuk masyarakat luas," ujar Suparmi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan.
Tim Pemprov Kalsel sangat mengapresiasi kebijakan Bupati Dodi Reza Alex. Menurut Suparmi, implementasi pembangunan jalan aspal karet sangat besar manfaatnya bagi petani karet ke depan, karena bisa menguntungkan petani karet.
"Kami merasa sangat perlu belajar ke Muba untuk nantinya bisa menerapkan pembangunan jalan aspal karet di Kalimantan Selatan," ungkapnya.
Jika seluruh kabupaten kota se-Indonesia menjalankan program pembangunan jalan aspal berbahan karet, kata Suparmi, dia yakin harga karet rakyat akan naik.
Sejak diterapkan Oktober 2018 lalu, pembangunan infrastruktur jalan aspal bercampur karet di Kabupaten Musi Banyuasin terus menuai apresiasi dan pengakuan positif dari berbagai pihak. Bahkan Presiden Joko Widodo menyebut pembangunan jalan aspal karet di Muba merupakan jalan keluar untuk mendongkrak harga karet di kalangan petani.
Inovasi pembangunan jalan aspal berbahan karet di Muba bermula dari anjloknya harga karet di kalangan petani rakyat dan menjadi keprihatinan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin. Tak ingin kondisi itu berlarut dan membuat keterpurukan petani karet, Pemkab Muba kemudian menerapkan pembangunan jalan aspal berbahan karet yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
"Untuk tahap pertama ini kami bangun jalan aspal berbahan campuran karet di Desa Mulya Rejo B4 Kecamatan Sungai Lilin dengan panjang jalan 465 meter," ungkap Dodi.
Dia menyebutkan, bila seluruh pemerintah kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia komitmen untuk menerapkan pembangunan jalan aspal berbahan karet dalam kegiatan proyek perbaikan jalan dan pembangunan jalan, tentu akan begitu banyak karet rakyat yang akan diserap.
"Sehingga harga karet rakyat kita seluruh Indonesia akan naik, contoh Muba baru tahap awal saja di pembangunan jalan sepanjang 465 M sudah menyerap karet rakyat hampir 9 ton. Jadi, kalau jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten se-Indonesia kita gunakan penerapan teknologi aspal karet ini, bayangkan saja akan ada berapa ton karet petani rakyat kita yang dapat terserap dan dan ini baru untuk kebutuhan dalam negeri saja khususnya untuk pembangunan dan pemeliharan jalan kita saja. Tentunya ini akan mensejaterahkan petani rakyat," ujar Dodi.
Makanya, menurut Dodi, pihaknya langsung terapkan di Musi Banyuasin dengan harapan ke depan seluruh kepala daerah dapat bersama-sama melihat jalan yang kita bangun ini sebagai pancingan kita dengan harapan nantinya seluruh kabupaten khususnya daerah penghasil karet di Indonesia dapat kompak menerapkan teknologi aspal karet.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel ini menambahkan, pembangunan jalan aspal berbahan karet di Muba menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2018 dan menelan anggaran sebesar 1,8 miliar.
"Untuk faktor ketahanan, metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini lebih tahan dan kuat, di beberapa negara sudah terapkan inovasi ini," bebernya.
Sebelumnya, Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR, Deded Permadi Sjamsudin, mengatakan, upaya yang dilakukan Pemkab Musi Banyuasin di bawah kepemimpinan Bupati Dodi Reza Alex Noerdin mengimplementasikan pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet sudah sangat tepat dan merupakan penerapan pertama di Indonesia untuk kategori jalan tingkat Kabupaten.
"Kami apresiasi langkah dan terobosan Bupati Muba dalam mengimplementasikan ini, kami harapkan akan terus berkembang dan perbaikan ruas jalan di Kabupaten Muba nantinya akan konsisten menggunakan metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet alam," tuturnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Musi Banyuasin Herman Mayory mengatakan, pembangunan jalan aspal berbahan karet sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai inovasi infrastruktur terbaik saat peringatan Hari Bakti PU dari Kementerian PUPR beberapa waktu lalu.
"Pembangunan jalan aspal karet yang diinisiasi Bupati Dodi Reza tersebut dianggap sebagai karya inovatif," kata Herman. Sebelumnya Pemprov Jambi juga datang untuk belajar membuat aspal berbahan karet.
Rombongan Pemprov Kalimantan Selatan yang terdiri dari unsur Dinas Perkebunan, Bappeda, Dinas PUPR dan Dinas Perkebunan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Tanah Laut takjub melihat secara langsung lokasi pembangunan jalan aspal bercampur karet yang menerapkan Sistem Teknologi SKAT (Serbik Karet Alam Teraktivasi) pertama di Indonesia yang menggunakan dana yang bersumber dari APBD Muba.
"Kami ingin belajar dan ingin mengadopsi penerapan aspal karet di Kabupaten Musi Banyuasin ini. Ini inovasi pembangunan infrastruktur yang luar biasa dan memberikan kontribusi yang besar nantinya untuk masyarakat luas," ujar Suparmi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan.
Tim Pemprov Kalsel sangat mengapresiasi kebijakan Bupati Dodi Reza Alex. Menurut Suparmi, implementasi pembangunan jalan aspal karet sangat besar manfaatnya bagi petani karet ke depan, karena bisa menguntungkan petani karet.
"Kami merasa sangat perlu belajar ke Muba untuk nantinya bisa menerapkan pembangunan jalan aspal karet di Kalimantan Selatan," ungkapnya.
Jika seluruh kabupaten kota se-Indonesia menjalankan program pembangunan jalan aspal berbahan karet, kata Suparmi, dia yakin harga karet rakyat akan naik.
Sejak diterapkan Oktober 2018 lalu, pembangunan infrastruktur jalan aspal bercampur karet di Kabupaten Musi Banyuasin terus menuai apresiasi dan pengakuan positif dari berbagai pihak. Bahkan Presiden Joko Widodo menyebut pembangunan jalan aspal karet di Muba merupakan jalan keluar untuk mendongkrak harga karet di kalangan petani.
Inovasi pembangunan jalan aspal berbahan karet di Muba bermula dari anjloknya harga karet di kalangan petani rakyat dan menjadi keprihatinan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin. Tak ingin kondisi itu berlarut dan membuat keterpurukan petani karet, Pemkab Muba kemudian menerapkan pembangunan jalan aspal berbahan karet yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
"Untuk tahap pertama ini kami bangun jalan aspal berbahan campuran karet di Desa Mulya Rejo B4 Kecamatan Sungai Lilin dengan panjang jalan 465 meter," ungkap Dodi.
Dia menyebutkan, bila seluruh pemerintah kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia komitmen untuk menerapkan pembangunan jalan aspal berbahan karet dalam kegiatan proyek perbaikan jalan dan pembangunan jalan, tentu akan begitu banyak karet rakyat yang akan diserap.
"Sehingga harga karet rakyat kita seluruh Indonesia akan naik, contoh Muba baru tahap awal saja di pembangunan jalan sepanjang 465 M sudah menyerap karet rakyat hampir 9 ton. Jadi, kalau jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten se-Indonesia kita gunakan penerapan teknologi aspal karet ini, bayangkan saja akan ada berapa ton karet petani rakyat kita yang dapat terserap dan dan ini baru untuk kebutuhan dalam negeri saja khususnya untuk pembangunan dan pemeliharan jalan kita saja. Tentunya ini akan mensejaterahkan petani rakyat," ujar Dodi.
Makanya, menurut Dodi, pihaknya langsung terapkan di Musi Banyuasin dengan harapan ke depan seluruh kepala daerah dapat bersama-sama melihat jalan yang kita bangun ini sebagai pancingan kita dengan harapan nantinya seluruh kabupaten khususnya daerah penghasil karet di Indonesia dapat kompak menerapkan teknologi aspal karet.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel ini menambahkan, pembangunan jalan aspal berbahan karet di Muba menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2018 dan menelan anggaran sebesar 1,8 miliar.
"Untuk faktor ketahanan, metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet ini lebih tahan dan kuat, di beberapa negara sudah terapkan inovasi ini," bebernya.
Sebelumnya, Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR, Deded Permadi Sjamsudin, mengatakan, upaya yang dilakukan Pemkab Musi Banyuasin di bawah kepemimpinan Bupati Dodi Reza Alex Noerdin mengimplementasikan pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet sudah sangat tepat dan merupakan penerapan pertama di Indonesia untuk kategori jalan tingkat Kabupaten.
"Kami apresiasi langkah dan terobosan Bupati Muba dalam mengimplementasikan ini, kami harapkan akan terus berkembang dan perbaikan ruas jalan di Kabupaten Muba nantinya akan konsisten menggunakan metode pembangunan jalan aspal berbahan campuran karet alam," tuturnya.
(akn)