Dahului Rombongan Suporter Persis Solo, Alkhori Tewas Dilempar Batu

Minggu, 20 Januari 2019 - 16:41 WIB
Dahului Rombongan Suporter Persis Solo, Alkhori Tewas Dilempar Batu
Dahului Rombongan Suporter Persis Solo, Alkhori Tewas Dilempar Batu
A A A
SLEMAN - Warga Srimbit, Jatinom, Klaten, Muhammad Asadulloh Alkhori (20) meninggal dunia setelah kena lemparan batu rombongan suporter Persis Solo Pasopati di Jalan Yogya-Solo, tepatnya di dekat Rumah Sakit Islam (RSI) PDHI Yogyakarta, Kringinan, Tirtomartani, Kalasan,
Sleman, Sabtu 19 Januari 2019 malam.

Rombongan supporter Persis Solo Pasopati itu akan menuju ke Solo usai menyaksaikan pertandingan Celebtasi Game antara PSS dan Persis di stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman.

Sedangkan Muhammad Asadullloh Alkhori yang berboncengan dengan adiknya Muhammad Alflaha (15) akan pulang ke rumahnya di Klaten. Namun keduanya bukan termasuk rombongan tersebut.

Dari informasi sebelum kejadian sekitar pukul 19.30 WIB korban bersama adiknya akan pulang ke rumahnya di Sribit, Jatinom, Klaten melalui Jalan Yogya-Solo dari arah barat, saat di Depan RSI PDHI Kalasan, tersebut korban menyalip rombongan Supporter Pasopati yang berada
didepannya. Tidak lama kemudian ada lemparan batu yang mengenai korban. Sehingga mereka terjatuh, warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan membawanya ke RSI PDHI Kalasan yang tidak jauh dari lokasi untuk mendapatkan penanganan medis.

RSI PDHI Kalasan kemudian merujuk Muhammad Asadullloh Alkhori ke RSUP Sardjito dan tiba di tumah sakit tersebut pada pukul 21.35 WIB dan langsung di bawah ke UGD rumah sakit tersebut, setelah diperiksa dan mendapatkan perawatan medis korban langsung dibwa ke ruang bedah untuk tindakan operasi emergency.

Tindakan ini dilakukan setelah dari keterangan dokter UGD RSUP Sardjito, saat datang korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri, terdapat terdapat luka memar atau lebam dan luka lecet geser di bagian bawah dada sebelah kanan dan saat dipegang di bagian perut terasa keras diperkirakan korban mengalami pendarahan di dalam perut.

Namun saat dilakukan operasi pada pukul 23.40 WIB, dinyatakan sudah meninggal dunia. Korban meninggal dunia dikarenakan pada bagian hati terdapat robek dengan rincian panjang 12 cm, lebar 3 cm dan dalam 3 cm.

Kapolsek Kalasan Kompol Partono membenarkan adanya peristiwa tersebut. Sebagai tindaklanjutnya adik korban Muhammad Alflaha, sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Kalasan. Setelah menerima laporan ini, pihaknya akan melakukan pengembangan penyelidikan.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7457 seconds (0.1#10.140)