Orangutan Tercerdas di Dunia Ada di Aceh Selatan
A
A
A
ACEH SELATAN - Suaq Belimbing Aceh Selatan merupakan pusat penelitian orangutan. Menurut para peneliti orangutan di daerah itu, Suaq Belimbing Aceh Selatan memiliki orangutan tercerdas di dunia.
Suaq Belimbing terletak di Taman Nasional Gunung Leuser Aceh. Bisa ditempuh sekitar 2 jam dengan mengendarai roda dua dari Desa Indra Damai Kecamatan Kluet Selatan dengan melewati perbukitan. Lokasi ini menjadi surga bagi peneliti orangutan di dunia.
Pasalnya, setiap radius 1 kilometer terdapat 7-10 ekor orangutan sehingga lokasi Suaq Belimbing ini dikenal dengan populasi orangutan terpadat di dunia. Di areal seluas 500 hektare lebih ini terdapat 110 orangutan Sumatera yang telah teridentifikasi dan telah diberi nama.
Di lokasi ini juga masih banyak orangutan yang belum teridentifikasi.
Suaq Belimbing hingga saat ini belum dijadikan lokasi wisata, hanya sebagai tempat penelitian orangutan yang ada di Aceh. Di sini para peniliti mengamati bagaimana pola dan tingkah laku orang utan yang berada di alam bebas.
Berdasarkan penelitian Carel van Schaik dari Wildlife Conservation International orangutan yang berada di Suaq Belimbing ini merupakan orangutan tercerdas di dunia. Dimana orang utan mampu menggunakan alat dari ranting kayu untuk mengambil madu yang ada di dalam lubang pohon dan memakan buah dengan mengunakan ranting.
Subhan, Manager Camp Socp Suaq Belimbing mengatakan, para peneliti pada umumnya melakukan penelitian mulai dari perilaku induk dan anak serta interaksi antara orang utan jantan dengan betina hingga jenis makanan yang dikonsumsi orang utan tersebut.
“Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian orang utan di sini harus mendapatkan izin dari Balai Taman Nasional Gunung Lauser,” ungkap Natalie dan Clara, peneliti warga asing.
Suaq Belimbing terletak di Taman Nasional Gunung Leuser Aceh. Bisa ditempuh sekitar 2 jam dengan mengendarai roda dua dari Desa Indra Damai Kecamatan Kluet Selatan dengan melewati perbukitan. Lokasi ini menjadi surga bagi peneliti orangutan di dunia.
Pasalnya, setiap radius 1 kilometer terdapat 7-10 ekor orangutan sehingga lokasi Suaq Belimbing ini dikenal dengan populasi orangutan terpadat di dunia. Di areal seluas 500 hektare lebih ini terdapat 110 orangutan Sumatera yang telah teridentifikasi dan telah diberi nama.
Di lokasi ini juga masih banyak orangutan yang belum teridentifikasi.
Suaq Belimbing hingga saat ini belum dijadikan lokasi wisata, hanya sebagai tempat penelitian orangutan yang ada di Aceh. Di sini para peniliti mengamati bagaimana pola dan tingkah laku orang utan yang berada di alam bebas.
Berdasarkan penelitian Carel van Schaik dari Wildlife Conservation International orangutan yang berada di Suaq Belimbing ini merupakan orangutan tercerdas di dunia. Dimana orang utan mampu menggunakan alat dari ranting kayu untuk mengambil madu yang ada di dalam lubang pohon dan memakan buah dengan mengunakan ranting.
Subhan, Manager Camp Socp Suaq Belimbing mengatakan, para peneliti pada umumnya melakukan penelitian mulai dari perilaku induk dan anak serta interaksi antara orang utan jantan dengan betina hingga jenis makanan yang dikonsumsi orang utan tersebut.
“Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian orang utan di sini harus mendapatkan izin dari Balai Taman Nasional Gunung Lauser,” ungkap Natalie dan Clara, peneliti warga asing.
(rhs)