Panitia Tabligh Akbar PA 212 Solo Bantah Tudingan Kampanye
A
A
A
SOLO - Ketua tim advokasi reaksi cepat (TARC) panitia penyelenggara Tabligh Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Kota Solo Jawa Tengah, M Taufiq, menegaskan Tabligh Akbar di kawasan Gladak, Jalan Slamet Riyadi Solo Minggu (13/1/2014) lalu bukanlah kegiatan kampanye.
TARC Panitia PA 212 menilai laporan tim kampanye daerah (TKD) pasangan Capres Jokowi-Ma'ruf Amin ke Bawaslu dinilai ngawur. “Kayaknya timnya Jokowi itu takut kalah, jadinya ngawur. perlu diluruskan dulu aksi kemarin itu bukan aksi kampanye,” kata M Taufiq saat dikonfirmasi SINDOnews, Senin (14/1/2019).
Taufik menjelaskan, PA alumni 212 sebagai penyelenggara, termasuk ketuanya pun juga bukan partisan partai. Sehingga, dirinya mempertanyakan konteks laporan itu ke Bawaslu Solo.
Dalam kampanye sudah jelas seperti siapa yang dilaporkan dan terdapat atribut partai dan gambar pasangan capres cawapres. Diakuinya memang ada yel-yel ganti presiden.
Sedangkan mengenai pemakaian kaos ganti presiden, hal itu bukanlah pelanggaran atau kejahatan. Selain itu juga lumrah karena April nanti adalah puncak pilpres. Pihaknya juga tidak melakukan mobilisasi massa untuk memakai kaos bergambar capres-cawapres.
Ditanya mengenai laporan TKD pasangan Capres Jokowi-Ma'ruf Amin yang menyebut Slamet Maarif adalah masuk tim pemenangan capres Prabowo-Sandi, dirinya kurang mengetahui. Meski demikian pihaknya siap menghadapi aduan terkait kegiatan tabligh akbar itu.
“Akan kami lihat siapa yang dipanggil dan apa yang diadukan,” tutupnya.
TARC Panitia PA 212 menilai laporan tim kampanye daerah (TKD) pasangan Capres Jokowi-Ma'ruf Amin ke Bawaslu dinilai ngawur. “Kayaknya timnya Jokowi itu takut kalah, jadinya ngawur. perlu diluruskan dulu aksi kemarin itu bukan aksi kampanye,” kata M Taufiq saat dikonfirmasi SINDOnews, Senin (14/1/2019).
Taufik menjelaskan, PA alumni 212 sebagai penyelenggara, termasuk ketuanya pun juga bukan partisan partai. Sehingga, dirinya mempertanyakan konteks laporan itu ke Bawaslu Solo.
Dalam kampanye sudah jelas seperti siapa yang dilaporkan dan terdapat atribut partai dan gambar pasangan capres cawapres. Diakuinya memang ada yel-yel ganti presiden.
Sedangkan mengenai pemakaian kaos ganti presiden, hal itu bukanlah pelanggaran atau kejahatan. Selain itu juga lumrah karena April nanti adalah puncak pilpres. Pihaknya juga tidak melakukan mobilisasi massa untuk memakai kaos bergambar capres-cawapres.
Ditanya mengenai laporan TKD pasangan Capres Jokowi-Ma'ruf Amin yang menyebut Slamet Maarif adalah masuk tim pemenangan capres Prabowo-Sandi, dirinya kurang mengetahui. Meski demikian pihaknya siap menghadapi aduan terkait kegiatan tabligh akbar itu.
“Akan kami lihat siapa yang dipanggil dan apa yang diadukan,” tutupnya.
(rhs)