Panglima Kerahkan Resimen Zeni Bangun Rumah Korban Tsunami
A
A
A
PANDEGLANG - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto segera menerjunkan pasukan dari Resimen Zeni Konstruksi untuk membantu membangun hunian sementara dan tetap bagi para korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten.
“Ketika masuk masa rehabilitas saya sudah bicara kepada ibu bupati (Irna Narulita) mohon bantuan Zeni Kontruksi yang akan membantu pembuatan hunian sementara dan tetap,” kata Hadi kepada wartawan di Labuan, Pandeglang, Kamis (3/1/2019).
Dia menjelaskan, pembangunan akan dilakukan setelah masa tanggap darurat berakhir pada 5 Januari 2019. Hunian baru untuk para korban akan dibangun dilokasi baru yang akan disipakan oleh pemerintah daerah.
“Kami sudah koordinasi dengan gubernur, akan dicarikan tempat yang bagus dan aman apabila ada gelombang tsunami lagi. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, berdasarkan data sebanyak 1.800 rumah rusak akibat terjangan tsunami di sepanjang Anyer hingga Kecamatan Sumur. Namun, relokasi akan dilakukan di lokasi tidak jauh dari pantai yang menjadi tempat mata pencarian para korban.
“Lagi dicari lokasi yang tidak jauh dari aktivitas ekonomi karena mereka nelayan. Lokasi yang memiliki ketinggian tertentu karena mereka masih khawatir tapi tidak jauh dari pantai,” katanya.
“Ketika masuk masa rehabilitas saya sudah bicara kepada ibu bupati (Irna Narulita) mohon bantuan Zeni Kontruksi yang akan membantu pembuatan hunian sementara dan tetap,” kata Hadi kepada wartawan di Labuan, Pandeglang, Kamis (3/1/2019).
Dia menjelaskan, pembangunan akan dilakukan setelah masa tanggap darurat berakhir pada 5 Januari 2019. Hunian baru untuk para korban akan dibangun dilokasi baru yang akan disipakan oleh pemerintah daerah.
“Kami sudah koordinasi dengan gubernur, akan dicarikan tempat yang bagus dan aman apabila ada gelombang tsunami lagi. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, berdasarkan data sebanyak 1.800 rumah rusak akibat terjangan tsunami di sepanjang Anyer hingga Kecamatan Sumur. Namun, relokasi akan dilakukan di lokasi tidak jauh dari pantai yang menjadi tempat mata pencarian para korban.
“Lagi dicari lokasi yang tidak jauh dari aktivitas ekonomi karena mereka nelayan. Lokasi yang memiliki ketinggian tertentu karena mereka masih khawatir tapi tidak jauh dari pantai,” katanya.
(wib)