168 orang Meninggal, 30 Hilang Akibat Tsunami Selat Sunda

Minggu, 23 Desember 2018 - 16:53 WIB
168 orang Meninggal, 30 Hilang Akibat Tsunami Selat Sunda
168 orang Meninggal, 30 Hilang Akibat Tsunami Selat Sunda
A A A
YOGYAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut dari data terakhir per tanggal 23 Desember 2018 pukul 13.00 WIB tercatat ada 168 orang meninggal, 745 orang luka luka, 30 orang hilang. Selain itu ada 446 rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 350 kapal rusak, 60 unit warung rusak, 49 kendaraan roda dua rusak dan 24 mobil rusak.

“Ini data sementara kemungkinan bisa berubah,” tegas Sutopo saat menggelar jumpa pers di kantor BPBD DIY Jalan Kenari, Yogyakarta.

Dari tiga wilayah tersebut, terang Sutopo, kondisi paling parah terdampak sunami dialami oleh Kabupaten Padeglang dengan korban meninggal mencapai 126 korban meninggal dunia. “Korban paling banyak di temukan di hotel Mutiara, Carita Cottege , Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Ssambolo,” jelas Sutopo.

Di lampung Lampung Selatan ada empat kecamatan yang terdampak tsunami yakni Kecamatan Kalianda, Kecamatan Rajabasa, Kecamatan Sidomulyo dan Katibung. Di Lampung Selatan ditemukan 33 orang korban meinggal dunia, 115 luka luka, 110 rumah rusak.

“Di Kabupaten Serang ada 9 orang korban meninggal dunia, 6 luka-luka dan 26 orang hilang. Kerusakaan rumah dan bangunan masih dilakukan pendataan,” jelas Sutopo.

Sutopo menjelaskan gelombang tsunami ini datang secara tiba-tiba dengan ketinggian antara 2 meter hingga 3 meter. Awalnya BMKG awalnya menyampaikan peristiwa yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB itu adalah akibat gelombang pasang karena bersamaan dengan bulan purnama.

“Hasil sementara gelombang sunami ini dipicu oleh adanya longsoran bawah laut akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau yang bersamaan dengan gelombang pasang. Ada dua kombinasi faktor alam,” tegasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5142 seconds (0.1#10.140)