17 Desember 2018, Kapal Pencari CVR Lion Air JT-610 Tiba di Karawang
A
A
A
PANGKALPINANG - Kapal pencari Cockpit Voice Recorder (CVR), salah satu bagian Blackbox Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat, akan tiba pada 17 Desember 2018. Kapal super canggih MPV Everest asal Singapura sedang di perjalanan menuju lokasi jatuhnya Lion Air JT-610.
"Saat ini masih dalam perjalanan, kapal ini memiliki spesifikasi tertinggi. Bisa dikatakan kapal pencarian yang paling canggih," kata Insurance Officer Lion Air, Ganjar seusai menghadiri mediasi dengan keluarga korban difasilitasi DPRD Babel, Rabu (13/12/2018).
MP Everest disewa seharga Rp40 miliar oleh Lion Air dan akan terlibat operasi pencarian CVR selama 10 hari, terhitung sejak 17 Desember 2018. Dalam proses pencarian, kata Ganjar pihak keluarga korban yang belum ditemukan akan difasilitasi untuk menyaksikan pencarian menggunakan kapal yang disediakan Lion Air.
Kecanggihan dimiliki kapal MPV Everest diharapkan bisa mencari keberadaan CVR dan jenazah korban yang belum ditemukan dan bisa segera mendapat kepastian.
Sementara Tim Ahli KNKT Chaerudin mengungkapkan kapal MPV Everest akan bergabung dan jika nanti berhasil menemukan CVR Lion Air, proses investigasi tetap memakan waktu yang cukup lama. "Saat ini semua masih dalam proses dan bagaimana pun harus ketemu, tetapi memakan waktu yang cukup lama," terangnya.
Chaerudin mencontohkan seperti halnya investigasi jatuhnya Adam Air beberapa waktu silam, tim investigasi membutuhkan waktu kurang lebih dua tahun untuk dapat mengungkap penyebab kecelakaan tersebut
"Kita ingat dalam pencarian pesawat kuning (Adam Air) dulu, kalau enggak salah butuh dua tahun baru dapat. Ini baru satu bulan, tapi harus ketemu," pungkasnya.
"Saat ini masih dalam perjalanan, kapal ini memiliki spesifikasi tertinggi. Bisa dikatakan kapal pencarian yang paling canggih," kata Insurance Officer Lion Air, Ganjar seusai menghadiri mediasi dengan keluarga korban difasilitasi DPRD Babel, Rabu (13/12/2018).
MP Everest disewa seharga Rp40 miliar oleh Lion Air dan akan terlibat operasi pencarian CVR selama 10 hari, terhitung sejak 17 Desember 2018. Dalam proses pencarian, kata Ganjar pihak keluarga korban yang belum ditemukan akan difasilitasi untuk menyaksikan pencarian menggunakan kapal yang disediakan Lion Air.
Kecanggihan dimiliki kapal MPV Everest diharapkan bisa mencari keberadaan CVR dan jenazah korban yang belum ditemukan dan bisa segera mendapat kepastian.
Sementara Tim Ahli KNKT Chaerudin mengungkapkan kapal MPV Everest akan bergabung dan jika nanti berhasil menemukan CVR Lion Air, proses investigasi tetap memakan waktu yang cukup lama. "Saat ini semua masih dalam proses dan bagaimana pun harus ketemu, tetapi memakan waktu yang cukup lama," terangnya.
Chaerudin mencontohkan seperti halnya investigasi jatuhnya Adam Air beberapa waktu silam, tim investigasi membutuhkan waktu kurang lebih dua tahun untuk dapat mengungkap penyebab kecelakaan tersebut
"Kita ingat dalam pencarian pesawat kuning (Adam Air) dulu, kalau enggak salah butuh dua tahun baru dapat. Ini baru satu bulan, tapi harus ketemu," pungkasnya.
(wib)