Genjot Partisipasi Pemilih Wanita, KPU Tebar 'Sosis' di Sanggar Senam
A
A
A
DEMAK - KPU Demak, Jawa Tengah memiliki strategi jitu untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan pada Pemilu 2019. Mereka kerap menebar "sosis" di sejumlah sanggar senam yang menjadi tempat berkumpulnya ibu-ibu muda atau emak-emak.
Komisioner KPU Demak Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Siti Ulfaati mengatakan, pemilih perempuan memegang peranan penting dalam suksesnya pemilu. Berdasarkan pengalaman pesta demokrasi sebelumnya pemilih perempuan jumlahnya seringkali lebih banyak dari pemilih laki-laki.
"Kita gelar sosialisasi atau yang biasa kita sebut sosis. Roadsow sosialisasi terus kita dilakukan di antaranya mengajak komunitas ibu-ibu pegiat senam di Desa Menur, Kecamatan Mranggen, Demak," kata Ulfa, Rabu (11/12/2018).
Menurut mantan aktivis itu, perempuan atau emak-emak harus menjadi pemilih cerdas. Peran mereka di keluarga sangat penting untuk menyampaikan kepada suami serta anak-anak agar menggunakan hak pilih sesuai hati nurani, dan bukan atas iming-iming uang semata.
"Di sela-sela waktu istirahat senam, KPU mengajak ibu-ibu ikut berpartisipasi secara aktif tidak hanya sekadar menjadi pemilih, akan tetapi juga mengajak mereka aktif menyosialisasikan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungannya masing-masing," katanya.
Pemilih cerdas juga dinilai bisa mengembalikan wajah demokrasi Indonesia yang selama ini tercoreng menjamurnya praktik money politics atau politik uang. "Oleh karenanya pemilu kali ini, tidak boleh ada lagi masyarakat yang memberikan hak pilihnya digoda dengan iming-iming money politics," ujar komisioner lainnya, Abdul Latif.
Sekadar diketahui, KPU Demak baru saja menetapkan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) 2 sebanyak 877.343 pemilih untuk Pemilu 2019. Rinciannya adalah terdiri dari 438.861 pemilih laki-laki dan pemilih perempuan sebanyak 438.482 orang.
Komisioner KPU Demak Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Siti Ulfaati mengatakan, pemilih perempuan memegang peranan penting dalam suksesnya pemilu. Berdasarkan pengalaman pesta demokrasi sebelumnya pemilih perempuan jumlahnya seringkali lebih banyak dari pemilih laki-laki.
"Kita gelar sosialisasi atau yang biasa kita sebut sosis. Roadsow sosialisasi terus kita dilakukan di antaranya mengajak komunitas ibu-ibu pegiat senam di Desa Menur, Kecamatan Mranggen, Demak," kata Ulfa, Rabu (11/12/2018).
Menurut mantan aktivis itu, perempuan atau emak-emak harus menjadi pemilih cerdas. Peran mereka di keluarga sangat penting untuk menyampaikan kepada suami serta anak-anak agar menggunakan hak pilih sesuai hati nurani, dan bukan atas iming-iming uang semata.
"Di sela-sela waktu istirahat senam, KPU mengajak ibu-ibu ikut berpartisipasi secara aktif tidak hanya sekadar menjadi pemilih, akan tetapi juga mengajak mereka aktif menyosialisasikan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungannya masing-masing," katanya.
Pemilih cerdas juga dinilai bisa mengembalikan wajah demokrasi Indonesia yang selama ini tercoreng menjamurnya praktik money politics atau politik uang. "Oleh karenanya pemilu kali ini, tidak boleh ada lagi masyarakat yang memberikan hak pilihnya digoda dengan iming-iming money politics," ujar komisioner lainnya, Abdul Latif.
Sekadar diketahui, KPU Demak baru saja menetapkan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) 2 sebanyak 877.343 pemilih untuk Pemilu 2019. Rinciannya adalah terdiri dari 438.861 pemilih laki-laki dan pemilih perempuan sebanyak 438.482 orang.
(amm)