PLN Kabupaten Pangandaran Punya 109.000 Pelanggan
A
A
A
PANGANDARAN - Jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Pangandaran terhitung per November 2018 mencapai 109.000 pelanggan yang tersebar di 93 desa dari 10 kecamatan.
Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Pangandaran Alip mengatakan, sebagian besar pelanggan PLN di Pangandaran terdiri dari pengguna listrik di pedesaan. "Rata-rata pengguna listrik pedesaan berkriteria pelanggan yang masih memerlukan subsidi," katanya, Rabu (5/12/2018).
Sampai saat ini, Alip mengaku, belum memiliki data masyarakat yang rumahnya belum teraliri listrik. "PLN ULP Pangandaran tidak punya data warga yang belum teraliri listrik karena bukan kewenangan kami," tambahnya.
Data rumah yang belum teraliri listri biasanya ada di Badan Pusat Statistik (BPS). Namun, Alip mengatakan, untuk tahun 2018 PLN ULP Pangandaran telah berhasil menjalankan program penerangan melalui program listrik desa ke 212 rumah warga.
"Penerangan ke 212 rumah warga yang sebelumnya belum teraliri listrik diajukan oleh Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Tasikmalaya," paparnya.
Alip menjelaskan, untuk pengajuan program listrik desa, biasanya pihak desa mengajukan ke pemda setempat, setelah itu pemda melakukan koordinasi ke pihak ESDM. "Pada Desember 2018, rencananya ULP Pangandaran akan mendapatkan program listrik desa untuk 1.000 rumah," jelasnya.
Program tersebut merupakan CSR dari 34 BUMN yang nantinya akan dialokasikan untuk penerangan rumah belum teraliri listrik. Selain program 1.000 pemasangan untuk 1.000 rumah, Alip mengatakan, PLN memiliki program rutin di antaranya pemasangan baru, tambah daya, dan penerangan sementara.
Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Pangandaran Alip mengatakan, sebagian besar pelanggan PLN di Pangandaran terdiri dari pengguna listrik di pedesaan. "Rata-rata pengguna listrik pedesaan berkriteria pelanggan yang masih memerlukan subsidi," katanya, Rabu (5/12/2018).
Sampai saat ini, Alip mengaku, belum memiliki data masyarakat yang rumahnya belum teraliri listrik. "PLN ULP Pangandaran tidak punya data warga yang belum teraliri listrik karena bukan kewenangan kami," tambahnya.
Data rumah yang belum teraliri listri biasanya ada di Badan Pusat Statistik (BPS). Namun, Alip mengatakan, untuk tahun 2018 PLN ULP Pangandaran telah berhasil menjalankan program penerangan melalui program listrik desa ke 212 rumah warga.
"Penerangan ke 212 rumah warga yang sebelumnya belum teraliri listrik diajukan oleh Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Tasikmalaya," paparnya.
Alip menjelaskan, untuk pengajuan program listrik desa, biasanya pihak desa mengajukan ke pemda setempat, setelah itu pemda melakukan koordinasi ke pihak ESDM. "Pada Desember 2018, rencananya ULP Pangandaran akan mendapatkan program listrik desa untuk 1.000 rumah," jelasnya.
Program tersebut merupakan CSR dari 34 BUMN yang nantinya akan dialokasikan untuk penerangan rumah belum teraliri listrik. Selain program 1.000 pemasangan untuk 1.000 rumah, Alip mengatakan, PLN memiliki program rutin di antaranya pemasangan baru, tambah daya, dan penerangan sementara.
(wib)