Ridwan Kamil Berencana Rombak Masjid Pusdai
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana merombak total bangunan Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar menjadi bangunan masjid yang lebih representatif dan kekinian.
"Renovasi belum di 2019 karena masih tahun untuk assessment, apa yang harus diubah, disempurnakan. Mungkin 2020 total menjadi bangunan yang representatif, bagus dan kekinian," ungkap Ridwan Kamil seusai membuka Rangkaian Milad ke-21 Masjid Pusdai, di Gedung Pusdai Jabar, Kota Bandung, Selasa (4/12/2018).
Rencana tersebut dikatakan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, setelah dirinya melihat langsung kondisi bangunan Masjid Pusdai Jabar yang terkesan kusam dan kumuh. Emil menginginkan, tempat ibadah dan pusat kegiatan umat Islam tersebut lebih baik dari saat ini.
Emil mengisahkan, bangunan Masjid Pusdai sebenarnya merupakan proyek pertamanya ketika dia masih berstatus mahasiswa tingkat akhir. Saat itu, kata Emil, dirinya masih magang pada arsitek Slamet Wirasonjaya. Emil terinspirasi pada masjid Turki dengan kubah bertumpuk.
"Jadi saya buka di sini. Dari sekian banyak proyek, Masjid Pusdai ini proyek pertama saya. Jadi saya sangat hapal betul setiap lekuk bangunan ini," katanya.
Selain akan merenovasi, tambah Emil, Pemprov Jabar pun menitipkan sejumlah program kebangkitan Islam tanpa mengenyampingkan kegiatan rutin yang sudah dilaksanakan di Pusdai Jabar selama ini.
"Pusdai silakan survei masyarakat Jabar ingin kegiatan-kegiatan apa? Harus dua arah umat maunya apa, maka fasilitasi. Kedua kajian-kajian lintas usia, poliklinik dhuafa juga," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DKM Masjid Pusdai KH Choirul Anam mengatakan, sebelum merenovasi masjid, amanat yang harus mereka emban adalah bagaimana mengembalikan Pusdai Jabar sebagai Islamic center di Jabar. Karena, kata dia, di Jatim, Jateng, dan DKI ada Islamic Center dengan aktivitas yang lebih maju.
"Memang kondisi sekarang Pusdai ini sangat memprihatinkan, catnya enggak tahu warnanya apa ini. Sebelum renovasi besar, cat ini akan diprioritaskan dan bagian yang udah bocor atap-atapnya. Masjid ini terakhir renovasi sekitar 10 tahun yang lalu," katanya.
"Renovasi belum di 2019 karena masih tahun untuk assessment, apa yang harus diubah, disempurnakan. Mungkin 2020 total menjadi bangunan yang representatif, bagus dan kekinian," ungkap Ridwan Kamil seusai membuka Rangkaian Milad ke-21 Masjid Pusdai, di Gedung Pusdai Jabar, Kota Bandung, Selasa (4/12/2018).
Rencana tersebut dikatakan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, setelah dirinya melihat langsung kondisi bangunan Masjid Pusdai Jabar yang terkesan kusam dan kumuh. Emil menginginkan, tempat ibadah dan pusat kegiatan umat Islam tersebut lebih baik dari saat ini.
Emil mengisahkan, bangunan Masjid Pusdai sebenarnya merupakan proyek pertamanya ketika dia masih berstatus mahasiswa tingkat akhir. Saat itu, kata Emil, dirinya masih magang pada arsitek Slamet Wirasonjaya. Emil terinspirasi pada masjid Turki dengan kubah bertumpuk.
"Jadi saya buka di sini. Dari sekian banyak proyek, Masjid Pusdai ini proyek pertama saya. Jadi saya sangat hapal betul setiap lekuk bangunan ini," katanya.
Selain akan merenovasi, tambah Emil, Pemprov Jabar pun menitipkan sejumlah program kebangkitan Islam tanpa mengenyampingkan kegiatan rutin yang sudah dilaksanakan di Pusdai Jabar selama ini.
"Pusdai silakan survei masyarakat Jabar ingin kegiatan-kegiatan apa? Harus dua arah umat maunya apa, maka fasilitasi. Kedua kajian-kajian lintas usia, poliklinik dhuafa juga," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DKM Masjid Pusdai KH Choirul Anam mengatakan, sebelum merenovasi masjid, amanat yang harus mereka emban adalah bagaimana mengembalikan Pusdai Jabar sebagai Islamic center di Jabar. Karena, kata dia, di Jatim, Jateng, dan DKI ada Islamic Center dengan aktivitas yang lebih maju.
"Memang kondisi sekarang Pusdai ini sangat memprihatinkan, catnya enggak tahu warnanya apa ini. Sebelum renovasi besar, cat ini akan diprioritaskan dan bagian yang udah bocor atap-atapnya. Masjid ini terakhir renovasi sekitar 10 tahun yang lalu," katanya.
(wib)