Semarang Dilanda Hujan Badai, Pemotor Tak Berani Melintas
A
A
A
SEMARANG - Hujan badai melanda Kota Semarang Jawa Tengah hingga mengakibatkan banyak pengendara sepeda motor tak berani melintas. Mereka memilih berhenti di tempat aman sembari menunggu cuaca membaik sebelum melanjutkan perjalanan.
“Hujan deres banget tadi di Jalan Pemuda. Badai. Angin kencang. Makanya saya pilih berhenti tidak berani melanjutkan perjalanan. Kalau nekat bisa bahaya bagi pengendara, kita terbawa angin,” ujar seorang pengendara motor, Nawaahan Niyl, Senin (3/12/2018).
Menurut mahasiswa salah satu perguruan tinggi ternama di Semarang itu, hujan badai berlangsung cukup lama sekira pukul 16.00 Wib. Selama badai, jarak pandang pengendara terbatas karena terhalang derasnya hujan.
“Awalnya tadi mendung gelap, lalu hujan deres disertai angin. Kita kan enggak bisa melihat dengan jelas di depan, karena hujan angin. Mungkin sekira 15 menit hujan badainya yang paling parah. Banyak pengendara yang tadi berhenti bareng saya,” terangnya.
Dia baru bisa melanjutkan perjalanan pulang setelah angin kencang mulai reda. Meski demikian, hujan masih mengguyur deras hingga para pengendara tak berani memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Apalgi, sejumlah ruas jalan juga digenangi banjir hingga setinggi 30 sentimeter.
“Tadi saya lewat Pemuda lanjut Pandanaran lalu ke Jalan Anggrek. Semuanya banjir, sampai mlepek (motor mogok). Ketinggian banjir di atas knalpot. Ini sampai sekarang masih hujan, tapi syukurlah saya sudah sampai rumah,” pungkasnya.
“Hujan deres banget tadi di Jalan Pemuda. Badai. Angin kencang. Makanya saya pilih berhenti tidak berani melanjutkan perjalanan. Kalau nekat bisa bahaya bagi pengendara, kita terbawa angin,” ujar seorang pengendara motor, Nawaahan Niyl, Senin (3/12/2018).
Menurut mahasiswa salah satu perguruan tinggi ternama di Semarang itu, hujan badai berlangsung cukup lama sekira pukul 16.00 Wib. Selama badai, jarak pandang pengendara terbatas karena terhalang derasnya hujan.
“Awalnya tadi mendung gelap, lalu hujan deres disertai angin. Kita kan enggak bisa melihat dengan jelas di depan, karena hujan angin. Mungkin sekira 15 menit hujan badainya yang paling parah. Banyak pengendara yang tadi berhenti bareng saya,” terangnya.
Dia baru bisa melanjutkan perjalanan pulang setelah angin kencang mulai reda. Meski demikian, hujan masih mengguyur deras hingga para pengendara tak berani memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Apalgi, sejumlah ruas jalan juga digenangi banjir hingga setinggi 30 sentimeter.
“Tadi saya lewat Pemuda lanjut Pandanaran lalu ke Jalan Anggrek. Semuanya banjir, sampai mlepek (motor mogok). Ketinggian banjir di atas knalpot. Ini sampai sekarang masih hujan, tapi syukurlah saya sudah sampai rumah,” pungkasnya.
(rhs)