4 Hari ke Depan Yogya Berpotensi Hujan Deras

Selasa, 27 November 2018 - 21:13 WIB
4 Hari ke Depan Yogya...
4 Hari ke Depan Yogya Berpotensi Hujan Deras
A A A
YOGYAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta memprediksi selama empat hari ke depan, terhitung mulai 27 -30 November 2018, curah hujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan longsor, seperti di lereng gunung diimbau waspada dan berhati-hati.

Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Agus Sudaryanto dalam surat edarannya menyebut Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta memantau dan menganalisis dinamika atmosfer-lautan terkini, kondisinya berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

“Curah hujan bakal terjadi dalam kurun waktu empat hari ke depan mulai dari 27 sampai 30 November 2018. Warga masyarakat diminta selalu waspada dan berhati-hati terutama saat terjadi hujan,” ujarnya, Selasa (27/11/2018).

Curah hujan yang tinggi ini menurut Agus terjadi akibat adanya sirkulasi angin tertutup di Laut Jawa, yang cukup persisten hingga 3 hari ke depan hingga dapat mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin (konvergensi) di sepanjang Jawa. Aliran massa udara basah yang masuk dari Samudera Hindia ke wilayah Jawa berkontribusi mendukung pertumbuhan awan hujan.

“Ini dapat memicu pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menyebabkan hujan intensitas sedang sampai lebat yang dapat disertai petir, kilat, serta angin kencang di beberapa wilayah Yogyakarta dan sekitarnya,” terangnya.

BMKG menyebutkan sejumlah wilayah yang harus diwaspadai. Untuk wilayah Kulonprogo meliputi Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Nanggulan. Sementara Sleman, yang harus diwaspadai di kawasan Turi, Cangkringan, Pakem, Tempel, Sleman, Minggir, Seyegan, Mlati, Ngaglik, Ngemplak, Depok, Kalasan, Prambanan.

Sementara untuk kawasan Gunungkidul, yang harus diwaspadai daerah Nglipar, Ngawen, Gedangsari, Patuk, dan Semin. “Sementara untuk wilayah Bantul yang perlu diwaspadai di adalah Piyungan, Banguntapan, Kasihan dan Kota Yogyakarta,” tambahnya.

Melihat adanya potensi cuaca ekstrem ini, BMKG DIY mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat di antaranya waspada terhadap potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.

Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak berlindung di bawah pohon dan mengaktifkan handphone saat hujan disertai kilat atau petir,” terangnya.

Salah satu relawan Terong Radio Community (TRC), Anang P menghmbau bagi warga yang menggunakan jalur Cino Mati diminta untuk lebih berhati hati. Jalur alternatif yang menghubungkan wilayah Kecamatan Pleret dan Kecamatan Dlingo Bantul ini lincin saat muism hujan. Jika hujan deras banyak batu kerikil yang ikut terbawa arus di tengah jalan.

“Jalurnya ekstrem, berkelok dan menanjak curam dengan tebing yang dalam. Mohon untuk lebih hati-hatim” terangnya. Meski jalur alternatif, namun jalan ini banyak digunakan oleh warga Gunungkidul yang hendak ke Yogyakarta.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)