Aksi Penyelundupan Marak di Babel, Polisi Bentuk Satgas Lundup

Senin, 26 November 2018 - 03:04 WIB
Aksi Penyelundupan Marak di Babel, Polisi Bentuk Satgas Lundup
Aksi Penyelundupan Marak di Babel, Polisi Bentuk Satgas Lundup
A A A
PANGKALPINANG - Polda Bangka Belitung (Babel) membentuk Satuan Tugas Penyelundupan (Satgas Lundup). Pembentukan dilakukan atas maraknya aksi penyelundupan yang masuk ke perairan Provinsi Kepulauan Babel dalam lima tahun terakhir ini.

Kapolda Babel, Brigjen Pol Istiono mengaku geram untuk memberantas dan memutuskan mata rantai perkara penyelundupan di perairan wilayah hukum Babel. Dia menjelaskan dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini data yang dimiliki Polda Babel berhasil mengungkap 17 perkara penyelundupan. Dari 17 kasus tersebut, Ditpolair terbanyak mengungkap kasus tersebut dengan total 15 perkara.

"Maka dari itu kita hari ini akan membentuk Satgas Lundup. Satgas ini dibentuk berdasarkan analisa dan evaluasi kita untuk lima tahun terakhir ini," ujarnya kepada awak media di atas Kapal Patroli (KP) Anis Kembang di Dermaga Ditpolair Polda Babel, Minggu (25/11/2018).

Sementara lanjut Istiono pihak Ditreskrimsus Polda Babel juga berhasil mengungkap dua kasus penyelundupan pada tahun 2014 sebanyak 24 ton pasir diduga monazite dan tahun 2016, ada 16 ton pasir diduga monazite dan tinggal slag.

Tak hanya itu, Polda juga berhasil menyita barang selundupan sebanyak 54 ton diduga batu besi, 10 ton bawang, alat kosmetik ilegal dan rokok tanpa cukai totalnya mencapai 12.000 bungkus pada 2017. "Kita juga berhasil mengamankan 5 ton balok timah dan 75 bag diduga pasir tin slag," terang Kapolda Babel tersebut.

Sementara itu, Istiono juga menyampaikan bahwa pihaknya juga bakal menggelar operasi kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (K2YD) dalam rangka mengantisipasi premanisme dan pemeliharaan Kamtibmas.

Dalam artian selain Satgas Penyelundupan, dari data-data yang diterima jelang akhir tahun 2018, operasi lain juga perlu ditingkatkan lagi. Sebab, eskalasi permintaan dengan masalah masyarakat semakin meningkat satgas telah dibentuk yakni Satgas Pangan.

"Yang mana dalam satgas penyelundupan, sasaran kita selain pangan juga masalah sembako, BBM, serta masalah pasir timah, pasir bangunan, dan tak lepas masalah penyalahgunaan narkoba juga menjadi sasaran satgas yang kita bentuk," tukasnya.

Menurut Kapolda, narkoba menjadi salah satu pintu masuk sekaligus pembuka akses bagi bandar dan pengedar menyebarkan barang haram di daerah Babel terdiri dari 470 pulau kecil, 50 pulau tanpa penghuni, 55 pelabuhan seperti 43 pelabuhan khusus, 6 pelabuhan regional, dan 6 pelabuhan penyeberangan.

"Terlebih lagi pelabuhan-pelabuhan masyarakat disebut sebagai pelabuhan tikus. Pasalnya, ada beberapa titik pelabuhan yang kita anggap rawan, dan tentu ini menjadi PR untuk petugas kepolisian guna mencegah segala jenis penyelundupan yang ada," tuturnya.

Demi mencegah hal tersebut Istiono menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Mabes Polri dalam membentuk Satgas Lundup.

"Sudah kita koordinasikan dengan Mabes Polri, Polda-Polda lain seperti Polda Sumatera Selatan (Sumsel), dan Polda Riau (Kepri). Koordinasi ini sebagai bentuk upaya agar lebih efektif dan efisien, makanya kita bentuk Satgas Penyelundupan ini," pungkas Kapolda Babel.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3901 seconds (0.1#10.140)