Caleg Perempuan Perindo Ikut Bajak Sawah dan Tanam Padi
A
A
A
BANTUL - Komitmen memperjuangkan nasib kaum miskin dan petani terus dilakukan para calon legislatif (Caleg) Perindo. Bahkan caleg perempuan untuk DPR RI dari daerah Pemilihan DIY, nekat ikut membajak sawah.
Drg Fransiska A Kumur pada Rabu siang 21 November 2018 nekat masuk ke sawah di Dusun Kuwaru, Desa Poncosari Srandakan, Bantul.
Srikandi Perindo inipun langsung memegang kendali hand traktor dan mulai membajak sawah. Tidak hanya itu, Fransiska juga ikut bersama ibu ibu petani untuk menanam padi.
"Bahwa wakil rakyat harus turun ke bawah. Harus melihat betul bagaimana nasib ibu-ibu petani mendapatkan upah Rp20 ribu untuk buruh tanam padi," katanya di sela sela sosialisasi di dusun tersebut, Rabu 21 November 2018.
Dengan kondisi tersebut, diperlukan kebijakan yang berpihak pada petani. Bagaimana ketersediaan pupuk murah, begitu juga dengan kestabilan harga panen. Kebijakan yang berpihak pada petani sangat ditunggu masyarakat.
"Saat ini petani nasibnya masih belum sejahtera. Harus ada upaya nyata menyejahterakan petani. Ini yang harus kami lakukan sebagai kader Perindo," kata Wakil Ketua DPP Garda Rajawali Perindo (GRIND) ini.
Dalam kesempatan tersebut Fransiska juga berdialog dengan para petani. Tidak jarang, para petani yang takjub dan kagum dengan kelincahan dan kecekatan wanita cantik dan mau turun ke sawah dan melihat langsung kegiatan pertanian.
Sementara salah satu petani setempat, Mujiyo mengaku senang dengan kehadiran caleg Perindo. Hal ini lantaran program yang disampaikan bertujuan meningkatkan kesejahteraan.
"Apalagi sampai melihat langsung dan ikut merasakan sulitnya menjadi petani. Sikap bu Siska benar-benar benar-benar hebat. Beliau mau membajak sawah," timpalnya.
Dia berharap ke depan banyak program Perindo yang bisa sampai masyarakat di tingkat bawah sehingga masyarakat menjadi sejahtera.
Drg Fransiska A Kumur pada Rabu siang 21 November 2018 nekat masuk ke sawah di Dusun Kuwaru, Desa Poncosari Srandakan, Bantul.
Srikandi Perindo inipun langsung memegang kendali hand traktor dan mulai membajak sawah. Tidak hanya itu, Fransiska juga ikut bersama ibu ibu petani untuk menanam padi.
"Bahwa wakil rakyat harus turun ke bawah. Harus melihat betul bagaimana nasib ibu-ibu petani mendapatkan upah Rp20 ribu untuk buruh tanam padi," katanya di sela sela sosialisasi di dusun tersebut, Rabu 21 November 2018.
Dengan kondisi tersebut, diperlukan kebijakan yang berpihak pada petani. Bagaimana ketersediaan pupuk murah, begitu juga dengan kestabilan harga panen. Kebijakan yang berpihak pada petani sangat ditunggu masyarakat.
"Saat ini petani nasibnya masih belum sejahtera. Harus ada upaya nyata menyejahterakan petani. Ini yang harus kami lakukan sebagai kader Perindo," kata Wakil Ketua DPP Garda Rajawali Perindo (GRIND) ini.
Dalam kesempatan tersebut Fransiska juga berdialog dengan para petani. Tidak jarang, para petani yang takjub dan kagum dengan kelincahan dan kecekatan wanita cantik dan mau turun ke sawah dan melihat langsung kegiatan pertanian.
Sementara salah satu petani setempat, Mujiyo mengaku senang dengan kehadiran caleg Perindo. Hal ini lantaran program yang disampaikan bertujuan meningkatkan kesejahteraan.
"Apalagi sampai melihat langsung dan ikut merasakan sulitnya menjadi petani. Sikap bu Siska benar-benar benar-benar hebat. Beliau mau membajak sawah," timpalnya.
Dia berharap ke depan banyak program Perindo yang bisa sampai masyarakat di tingkat bawah sehingga masyarakat menjadi sejahtera.
(sms)