Masuk Musim Hujan, BPBD Kobar Pantau Wilayah Rawan Banjir
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng dan sekitarnya perlu diwaspadai terhadap potensi banjir. Beberapa titik rawan banjir di Pangkalan Bun pun telah dipantau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala BPBD Kobar Petrus Rinda menyebut, titik rawan banjir itu di antaranya berada di Jalan Iskandar Pangkalan Bun, Jalan HM Rafi’i dan sekitaran Jalan Rangga Santrek. “Di Jalan Iskandar Pangkalan Bun, biasanya terjadi di depan Masjid Jami Al Istiqomah dan di depan Rumah Makan Sate Ayayan,” jelas Petrus Rinda saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/11/2018).
Petrus mengatakan, BPBD Kobar terus memantau di titik rawan tersebut, maupun titik lainnya yang berpotensi menimbulkan banjir saat melakukan pengawasan di lapangan, apalagi saat terjadinya hujan. “Tim kami pas hujan akan bergerak di semua titik yang ada di Kota Pangkalan Bun, ini untuk mengatasai hal itu,” kata Petrus.
Selain itu, Petrus juga meminta peran serta masyarakat untuk ikut memantau dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. “Kita waspadai ini bersama-sama, kita minta juga kerjasama dari masyarakat di sekitar daerah-daerah yang tadi sudah saya sebutkankan untuk peduli kepada lingkungannya, misalkan ada parit buntu, lakukan gotong royong sehingga tidak menyebabkan banjir,” imbaunya.
Di luar Kota Pangkalan Bun, tambah Petrus, kami juga lakukan pemantauan dan antisipasi banjir di daerah Pangkut. Menurutnya, banjir di daerah tersebut sering terjadi setiap tahunnya.
“Kita juga intensifkan seperti di Pangkut, dan memang langganan tiap tahun terjadi banjir. Hari ini tim juga sudah berangkat kesana, ini yang kedua untuk antisipasi itu, melihat sejauh mana ketinggian air di Sungai Arut,” pungkasnya.
Kepala BPBD Kobar Petrus Rinda menyebut, titik rawan banjir itu di antaranya berada di Jalan Iskandar Pangkalan Bun, Jalan HM Rafi’i dan sekitaran Jalan Rangga Santrek. “Di Jalan Iskandar Pangkalan Bun, biasanya terjadi di depan Masjid Jami Al Istiqomah dan di depan Rumah Makan Sate Ayayan,” jelas Petrus Rinda saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/11/2018).
Petrus mengatakan, BPBD Kobar terus memantau di titik rawan tersebut, maupun titik lainnya yang berpotensi menimbulkan banjir saat melakukan pengawasan di lapangan, apalagi saat terjadinya hujan. “Tim kami pas hujan akan bergerak di semua titik yang ada di Kota Pangkalan Bun, ini untuk mengatasai hal itu,” kata Petrus.
Selain itu, Petrus juga meminta peran serta masyarakat untuk ikut memantau dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. “Kita waspadai ini bersama-sama, kita minta juga kerjasama dari masyarakat di sekitar daerah-daerah yang tadi sudah saya sebutkankan untuk peduli kepada lingkungannya, misalkan ada parit buntu, lakukan gotong royong sehingga tidak menyebabkan banjir,” imbaunya.
Di luar Kota Pangkalan Bun, tambah Petrus, kami juga lakukan pemantauan dan antisipasi banjir di daerah Pangkut. Menurutnya, banjir di daerah tersebut sering terjadi setiap tahunnya.
“Kita juga intensifkan seperti di Pangkut, dan memang langganan tiap tahun terjadi banjir. Hari ini tim juga sudah berangkat kesana, ini yang kedua untuk antisipasi itu, melihat sejauh mana ketinggian air di Sungai Arut,” pungkasnya.
(wib)