Cari Penyebab Tabrakan, Polisi Periksa 2 Nahkoda Kapal Tradisional
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Polisi memeriksa secara intensif nahkoda kapal kelotok bermuatan material bangunan dan nahkoda kapal tradisional pengangkut buah sawit di Tanjung Api Api DAS Kumai Desa Sei Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap penyebab kecelakaan antarakapal kelotok dan kapal tradisional pengangkut buah sawit.
“Fokus utama kita masih mencari dua korban yang masih anak anak di lokasi kejadian dan sekitarnya. Namun untuk mencari tahu penyebab kecelakaan kita juga memeriksa dua nahkoda kapal. Kalau memamg ada kelalaiaan kita bisa kembangkan ke penyidikan. Saat ini Ditpol Air Polda Kalteng di Kumai bersama Polres Kobar masih melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan ini,” ujar Kapolres Kobar AKBP Arie Sandy ZS di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Selasa (20/11/2018).
Sebab kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia bisa diproses hukum lebih lanjut jika ditemukan saat penyelidikan ada human error.
Nahkoda Perahu Klotok bermuatan material bangunan atas nama Abdul Basir (37) warga Desa Sungai Cabang RT 2 Kecamatan Kumai dan Nahkoda Perahu Klotok bermuatan Buah Sawit : Syahrin Bin alm Ahmad (42) warga Jalan Budi Utama RT 2 / 1 Desa Kubu Kecamatan Kumai.
“Saat ini nahkoda kapal bermuatan material bangunan masih menjalani perawatan ringan lantaran kakinya terluka. Untuk nahkoda kapal sawit tidak mengalami cidera apa pun,” timpalnya.
Sementara itu, korban meninggal atas nama Muhammad Ridwan bin Hasan (5) warga Jalan Sapil RT 19, Kelurahan Baru siang tadi dikebumikan di Desa Kubu di rumah kerabatnya.
“Jenazah korban Anak Ridwan tidak dibawa ke rumahnya sendiri melainkan dikebumikan di rumah saudaranya di Desa Kubu Kumai,” ujar Ketua RT 19, Kelurahan Baru, Idris saat ditemui MNC Media di rumahnya, Selasa sore.
Sementara korban yang selamat ada 13 orang yakni Abdul Basir (nahkoda kapal bermuatan material), Sarinah, Sulastri, Saidi, Abfi Anur, Suman, Iis Sugianti, Khairil Anwar, Asnawati, Nagita, Saifullah, Junriati dan Silvia.
“Untuk 12 penumpang selamat sudah pulang ke rumah masing masing. Untuk dua nahkoda saja yang masih diperiksa,” tandas Kapolres.
“Fokus utama kita masih mencari dua korban yang masih anak anak di lokasi kejadian dan sekitarnya. Namun untuk mencari tahu penyebab kecelakaan kita juga memeriksa dua nahkoda kapal. Kalau memamg ada kelalaiaan kita bisa kembangkan ke penyidikan. Saat ini Ditpol Air Polda Kalteng di Kumai bersama Polres Kobar masih melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan ini,” ujar Kapolres Kobar AKBP Arie Sandy ZS di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Selasa (20/11/2018).
Sebab kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia bisa diproses hukum lebih lanjut jika ditemukan saat penyelidikan ada human error.
Nahkoda Perahu Klotok bermuatan material bangunan atas nama Abdul Basir (37) warga Desa Sungai Cabang RT 2 Kecamatan Kumai dan Nahkoda Perahu Klotok bermuatan Buah Sawit : Syahrin Bin alm Ahmad (42) warga Jalan Budi Utama RT 2 / 1 Desa Kubu Kecamatan Kumai.
“Saat ini nahkoda kapal bermuatan material bangunan masih menjalani perawatan ringan lantaran kakinya terluka. Untuk nahkoda kapal sawit tidak mengalami cidera apa pun,” timpalnya.
Sementara itu, korban meninggal atas nama Muhammad Ridwan bin Hasan (5) warga Jalan Sapil RT 19, Kelurahan Baru siang tadi dikebumikan di Desa Kubu di rumah kerabatnya.
“Jenazah korban Anak Ridwan tidak dibawa ke rumahnya sendiri melainkan dikebumikan di rumah saudaranya di Desa Kubu Kumai,” ujar Ketua RT 19, Kelurahan Baru, Idris saat ditemui MNC Media di rumahnya, Selasa sore.
Sementara korban yang selamat ada 13 orang yakni Abdul Basir (nahkoda kapal bermuatan material), Sarinah, Sulastri, Saidi, Abfi Anur, Suman, Iis Sugianti, Khairil Anwar, Asnawati, Nagita, Saifullah, Junriati dan Silvia.
“Untuk 12 penumpang selamat sudah pulang ke rumah masing masing. Untuk dua nahkoda saja yang masih diperiksa,” tandas Kapolres.
(sms)