Korban Pelecehan Seksual Lapor ke Polisi, Minta Aparat Tangkap Pelaku
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Korban pelecehan seksual dengan cara meremas payudara melapor ke polisi, Sabtu (17/11/2018). Korban adalah RSD, warga Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Perempuan ini merupakan karyawati bagian medical representative (medrep) yang bertugas di area Pangkalan Bun.
RSD sekitar pukul 09.00 WIB mendatangi Polsek Arsel untuk melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya pada Jumat (16/11/2018) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
“Saya tadi selama 1 jam diperiksa di Mapolsek Arsel. Ditanya terkait kronologis kejadian. Saya memberikan informasi terkait ciri ciri pelaku yang saya ingat,” ujar RSD usai melapor di Mapolsek Arsel, Sabtu siang.
Ia menceritakan kronologis kejadian, pada Jumat malam dirinya usai pulang kerja sebagai medrep obat ke sejumlah apotik di Pangkalan Bun.
“Jadi saya pulang lewat Jalan HM Rafii. Saya dari arah Bundaran Pancasila menuju ke Desa Pasir Panjang. Tepat di depan kantor Pajak pelaku yanh mengendarai sepeda motor an langsung mendekati motor saya dan langsung meremas. Saya sama sekali tidak berbaju seksi. Karena saya berhijab,” ujar ibu dua anak ini.
Ia menjelaskan, ciri ciri pelaku mengendarai sepeda motor jenis bebek. “Merk motor tidak begitu terlihat. Pelaku memakai baju warna gelap hitam kalau tidak salah, terus pakai celana pendek. Pelaku langsung kabur ke arah di bundaran Pramuka belok kanan ke arah Jalan Ahmad Wongso,” timpalnya.
Ia menduga pelaku mengetahui jalan di sekitar dan menguasai sekitar Jalan HM Rafii. “Saat itu jalan ada penerangan tidak begitu gelap, namun sepi dari lalu lalang kendaraan. Habis beraksi pelaku langsung ngebut dan seperti sudah menguasai wilayah. Saya berharap polisi segera menangkap pelakunya. Supaya kita sebagai perempuan juga tidak was was saat bepergian di malam hari,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Polsek Arsel akan segera menyelidiki kasus pelecehan seksual yang sudah meresahkan kaum hawa di Pangkalan Bun ini.
“Ini kita terima laporannya dan langsung saya teruskan ke pimpinan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Yang jelas kita akan bekerja maksimal untuk mengungkap pelakunya. Sebab ini sudah membuat resah para perempuan,” ujar anggota polisi yang menerima laporan dari korban.
RSD sekitar pukul 09.00 WIB mendatangi Polsek Arsel untuk melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya pada Jumat (16/11/2018) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
“Saya tadi selama 1 jam diperiksa di Mapolsek Arsel. Ditanya terkait kronologis kejadian. Saya memberikan informasi terkait ciri ciri pelaku yang saya ingat,” ujar RSD usai melapor di Mapolsek Arsel, Sabtu siang.
Ia menceritakan kronologis kejadian, pada Jumat malam dirinya usai pulang kerja sebagai medrep obat ke sejumlah apotik di Pangkalan Bun.
“Jadi saya pulang lewat Jalan HM Rafii. Saya dari arah Bundaran Pancasila menuju ke Desa Pasir Panjang. Tepat di depan kantor Pajak pelaku yanh mengendarai sepeda motor an langsung mendekati motor saya dan langsung meremas. Saya sama sekali tidak berbaju seksi. Karena saya berhijab,” ujar ibu dua anak ini.
Ia menjelaskan, ciri ciri pelaku mengendarai sepeda motor jenis bebek. “Merk motor tidak begitu terlihat. Pelaku memakai baju warna gelap hitam kalau tidak salah, terus pakai celana pendek. Pelaku langsung kabur ke arah di bundaran Pramuka belok kanan ke arah Jalan Ahmad Wongso,” timpalnya.
Ia menduga pelaku mengetahui jalan di sekitar dan menguasai sekitar Jalan HM Rafii. “Saat itu jalan ada penerangan tidak begitu gelap, namun sepi dari lalu lalang kendaraan. Habis beraksi pelaku langsung ngebut dan seperti sudah menguasai wilayah. Saya berharap polisi segera menangkap pelakunya. Supaya kita sebagai perempuan juga tidak was was saat bepergian di malam hari,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Polsek Arsel akan segera menyelidiki kasus pelecehan seksual yang sudah meresahkan kaum hawa di Pangkalan Bun ini.
“Ini kita terima laporannya dan langsung saya teruskan ke pimpinan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Yang jelas kita akan bekerja maksimal untuk mengungkap pelakunya. Sebab ini sudah membuat resah para perempuan,” ujar anggota polisi yang menerima laporan dari korban.
(sms)