Tertembak Bius, Harimau yang Terjebak di Ruko Berhasil Dievakuasi
A
A
A
INDRAGIRI HILIR - Harimau Sumatera yang terjebak dalam ruko (rumah toko) di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Inhil, Riau berhasil dievakuasi. Harimau tersebut ditangkap setelah ditembak bius.
"Sekitar 01.48 WIB, tim berhasil mengevakuasi harimau dari dalam ruko," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Sabtu (17/11/2018).
Proses evakuasi terbilang sangat sulit karena dilakukan dini hari dan areal kolong ruko cukup sempit. Untuk mempermudah evakuasi, petugas gabungan terpaksa membongkar sebagian bangunan. "Kita membuka sebagian dari pondasi ruko untuk bisa melakukan evakuasi," katanya.
Usai menemukan harimau yang tergeletak di bawah ruko akibat pengaruh obat bius, petugaspun mengevakuasinya dari bawah ruko. Selanjutnya harimau dimasukkan ke kandang besi.
Harimau tersebut sebelumnya masih perkampungan pada 14 November 2018 lalu. Pada awalnya harimau tersebut tampak di gang ruko sebelumnya akhirnya masih ke dalam kolong.
Pada sebulan terakhir harimau tersebut juga terlihat menyerang rumah warga. Masuknya harimau tersebut ke perkampungan dikarenakan habis hutan tempat habitat harimau yang sudah disulap menjadi perkebunan kelapa sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik perusahaan besar.
Sebelumnya warga Inhil juga dihebohkan penyerangan harimau bernama Bonita. Satwa ini menyerang tiga warga, dua di antaranya tewas. Penyerangan dikabarkan karena anak Bonita ditangkap pemburu.
"Sekitar 01.48 WIB, tim berhasil mengevakuasi harimau dari dalam ruko," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, Sabtu (17/11/2018).
Proses evakuasi terbilang sangat sulit karena dilakukan dini hari dan areal kolong ruko cukup sempit. Untuk mempermudah evakuasi, petugas gabungan terpaksa membongkar sebagian bangunan. "Kita membuka sebagian dari pondasi ruko untuk bisa melakukan evakuasi," katanya.
Usai menemukan harimau yang tergeletak di bawah ruko akibat pengaruh obat bius, petugaspun mengevakuasinya dari bawah ruko. Selanjutnya harimau dimasukkan ke kandang besi.
Harimau tersebut sebelumnya masih perkampungan pada 14 November 2018 lalu. Pada awalnya harimau tersebut tampak di gang ruko sebelumnya akhirnya masih ke dalam kolong.
Pada sebulan terakhir harimau tersebut juga terlihat menyerang rumah warga. Masuknya harimau tersebut ke perkampungan dikarenakan habis hutan tempat habitat harimau yang sudah disulap menjadi perkebunan kelapa sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik perusahaan besar.
Sebelumnya warga Inhil juga dihebohkan penyerangan harimau bernama Bonita. Satwa ini menyerang tiga warga, dua di antaranya tewas. Penyerangan dikabarkan karena anak Bonita ditangkap pemburu.
(sms)