Bocah Dua Tahun Tewas di Kolong Rumah yang Tergenang Banjir
A
A
A
PEKANBARU - Banjir di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau kembali menelan korban jiwa. Kali ini bocah berusia dua tahun menjadi korbannya.
Balita tersebut bernama Juna Muhammad Fauzi (2). Korban tewas di kolong rumahnya di Desa Kuantan Babu, Kecamatan Rengat yang tergenang banjir. Korban merupakan buah hati pasangan Toyok (40) dan Sulasmi (28).
"Korban meninggal kemarin di bawah kolong rumah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Riau Edwar Sanger, Kamis (15/11/2018).
Dia menjelaskan kejadian itu berawal saat Sulasmi meninggalkan anaknya Fauzi dalam rumah untuk menjemput satu anaknya lagi di sekolah. Jarak rumah dengan lokasi anaknya yang hanya sekitar 30 meter. Sulasmi menyebut bahwa saat ditinggal Fauzi dalam kondisi tidur.
Sementara, Toyok suaminya sedang tidak ada di rumah. "Sulasmi menyebut anaknya satu lagi tidak berani pulang ke rumah takut banjir. Dimana di desa mereka sedang banjir," imbuhnya.
Sekitar 10 menit, Sulasmi pulang. Namun dia terkejut tidak mendapatkan Fauzi di kamar. Dia terkejut saat mendapatkan putranya mengambang di bawah kolong rumah yang digenangi banjir. "Korban sempat di bawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong," tukasnya.
Sebelumnya banjir di Inhu telah merenggut dua nyawa. Mereka adalah Humairoh Sari Maulidani (1) warga Dusun Mekar Jaya RT08 RW. 05 Desa Kuala Cenaku dan Dimas (9) warga Desa Kuantan Babu. Keduanya terseret arus banjir pada 10 November 2018.
Banjir saat ini merendam empat kabupaten yakni, Inhu, Kuansing, Rohul dan Rohil. Keempat wilayah ini sudah berstatus tanggap darurat banjir.
Balita tersebut bernama Juna Muhammad Fauzi (2). Korban tewas di kolong rumahnya di Desa Kuantan Babu, Kecamatan Rengat yang tergenang banjir. Korban merupakan buah hati pasangan Toyok (40) dan Sulasmi (28).
"Korban meninggal kemarin di bawah kolong rumah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Riau Edwar Sanger, Kamis (15/11/2018).
Dia menjelaskan kejadian itu berawal saat Sulasmi meninggalkan anaknya Fauzi dalam rumah untuk menjemput satu anaknya lagi di sekolah. Jarak rumah dengan lokasi anaknya yang hanya sekitar 30 meter. Sulasmi menyebut bahwa saat ditinggal Fauzi dalam kondisi tidur.
Sementara, Toyok suaminya sedang tidak ada di rumah. "Sulasmi menyebut anaknya satu lagi tidak berani pulang ke rumah takut banjir. Dimana di desa mereka sedang banjir," imbuhnya.
Sekitar 10 menit, Sulasmi pulang. Namun dia terkejut tidak mendapatkan Fauzi di kamar. Dia terkejut saat mendapatkan putranya mengambang di bawah kolong rumah yang digenangi banjir. "Korban sempat di bawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong," tukasnya.
Sebelumnya banjir di Inhu telah merenggut dua nyawa. Mereka adalah Humairoh Sari Maulidani (1) warga Dusun Mekar Jaya RT08 RW. 05 Desa Kuala Cenaku dan Dimas (9) warga Desa Kuantan Babu. Keduanya terseret arus banjir pada 10 November 2018.
Banjir saat ini merendam empat kabupaten yakni, Inhu, Kuansing, Rohul dan Rohil. Keempat wilayah ini sudah berstatus tanggap darurat banjir.
(nag)