Gembong Preman Penguasa Lahan di Kalideres Ternyata Residivis

Gembong Preman Penguasa Lahan di Kalideres Ternyata Residivis
A
A
A
JAKARTA - Polisi menggulung komplotan preman yang mengusai lahan di Jalan Daan Mogot, KM. 18, RT 11/06, Kalideres, Jakarta Barat. Gembong komplotan preman bernama Bobi (58) diketahui seorang residivis kasus pemerasan dan kekerasan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu menambahkan Bobi merupakan residivis yang sudah keluar masuk penjara.
Selain tertangkap membawa senpi, Bobi juga pernah terjerat pemerasan beberapa tahun lalu. Ia sempat diamankan saat Hengky Haryadi masih menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.
“Dia yang menjadi ketua kelompoknya, dugaannya ada orang yang menyewa mereka,” kata Kasat didampingi Kanit Krimum Satreskrim Jakarta Barat, AKP Rulian Syauri, Senin (12/11/2018).
Edy melanjutkan kini kasus ini masih dalam penyidikan, bila nantinya salah satu pemilik lahan yang bersengketa terbukti menyewa. Maka, pihaknya tak segan untuk menangkapnya, pemilik bisa di jerat pidana.
Termasuk menyisir sejumlah pelaku yang diduga kuat terlibat. Kini para pelaku itu masuk dalam DPO pihaknya.
Kini akibat perbuatannya, 23 orang ini dijerat dengan pasal 170 dan pasal 355 junto pasal 167 KUHP tentang pengeroyokan, pemerasan, serta memasuki halaman orang tanpa ijin dengan ancaman hukuman tiga tahun.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu menambahkan Bobi merupakan residivis yang sudah keluar masuk penjara.
Selain tertangkap membawa senpi, Bobi juga pernah terjerat pemerasan beberapa tahun lalu. Ia sempat diamankan saat Hengky Haryadi masih menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.
“Dia yang menjadi ketua kelompoknya, dugaannya ada orang yang menyewa mereka,” kata Kasat didampingi Kanit Krimum Satreskrim Jakarta Barat, AKP Rulian Syauri, Senin (12/11/2018).
Edy melanjutkan kini kasus ini masih dalam penyidikan, bila nantinya salah satu pemilik lahan yang bersengketa terbukti menyewa. Maka, pihaknya tak segan untuk menangkapnya, pemilik bisa di jerat pidana.
Termasuk menyisir sejumlah pelaku yang diduga kuat terlibat. Kini para pelaku itu masuk dalam DPO pihaknya.
Kini akibat perbuatannya, 23 orang ini dijerat dengan pasal 170 dan pasal 355 junto pasal 167 KUHP tentang pengeroyokan, pemerasan, serta memasuki halaman orang tanpa ijin dengan ancaman hukuman tiga tahun.
(thm)