4 Petani di Limapuluh Kota Disambar Petir, 1 Orang Tewas
A
A
A
LIMAPULUH KOTA - Seorang petani di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat tewas dan tiga petani lainnya mengalami luka bakar serius akibat disambar petir.
Kejadian nahas ini terjadi saat korban berteduh dari hujan, usai mengambil jerami untuk ternak di sawah, Kamis sore (8/11/2018). Jenazah Fuadi (60) dan tiga petani lainnya warga batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dibawa ke Rumah Sakit Dokter Adnan WD, Kota Payakumbuh.
Korban Fuadi tewas dengan kondisi sekujur tubuh hangus. Sementara tiga petani lainnya masing-masing Buyuang Lantak (60), Datuk Rajo Pangulu (60) dan Natar (50) dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tubuh luka bakar 30 hingga 50 persen.
Harmainis, teman korban menyebutkan, sebelum kejadian sekitar pukul 15.00 WIB korban bersama delapan orang petani lainnya sedang mengambil jerami untuk pakan ternak di sawah milik Ardi. Saat itu langit mulai gelap seperti akan turun hujan.
Beberapa petani langsung berteduh di dangau yang ada di pinggir sawah. Sementara keempat korban yang ada di tengah sawah, tiba-tiba tersungkur disambar petir saat berjalan menuju dangau.
“Kejadian di tengah sawah sedang ambil jerami. Sebelum hujan deras itu mereka ambil jerami di sawah untuk ternak. Banyak yang sedang di sawah, tapi yang saya tau yang kena petir 3 orang lalu satu orang meninggal,” kata Harmainis.
Melihat temannya rebah tak berdaya di tengah sawah, dibawah guyuran hujan deras para petani ini langsung membawa korban ke dangau dan memberitahu kejadian ke polisi.
Anggota Polsek Luhak Aiptu Nono Sutarno menyebutkan, keempat korban awalnya dilarikan ke Puskesmas Pakan Rabaa dengan mobil patroli Polsek Luhak. Satu orang korban di antaranya dibawa dalam kondisi sudah tak bernyawa.
“Korbannya 4 orang dan satu meninggal dunia, yang dibawa ke Rumah Sakit Adnan WD baru dua orang, ada yang sedang berteduh di sawah itu lantaran hari hujan lebat,” kata Aiptu Nono Sutarno.
Menurut polisi, korban tewas dengan kondisi sekujur tubuh luka bakar. Sementara tiga korban lainnya mengalami luka bakar sekitar 30 hingga 50 persen. Karena luka serius, ketiga korban dirujuk ke rumah sakit.
Hingga Kamis malam, ketiga korban masih dirawat intensif di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit Adnan WD Kota Payakumbuh. Sedangkan korban tewas sudah dibawa ke rumah keluarganya. (Baca Juga: Banjir Bandang di Tanggamus Hanyutkan 17 Rumah, 1 Orang Tewas )
Kejadian nahas ini terjadi saat korban berteduh dari hujan, usai mengambil jerami untuk ternak di sawah, Kamis sore (8/11/2018). Jenazah Fuadi (60) dan tiga petani lainnya warga batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dibawa ke Rumah Sakit Dokter Adnan WD, Kota Payakumbuh.
Korban Fuadi tewas dengan kondisi sekujur tubuh hangus. Sementara tiga petani lainnya masing-masing Buyuang Lantak (60), Datuk Rajo Pangulu (60) dan Natar (50) dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tubuh luka bakar 30 hingga 50 persen.
Harmainis, teman korban menyebutkan, sebelum kejadian sekitar pukul 15.00 WIB korban bersama delapan orang petani lainnya sedang mengambil jerami untuk pakan ternak di sawah milik Ardi. Saat itu langit mulai gelap seperti akan turun hujan.
Beberapa petani langsung berteduh di dangau yang ada di pinggir sawah. Sementara keempat korban yang ada di tengah sawah, tiba-tiba tersungkur disambar petir saat berjalan menuju dangau.
“Kejadian di tengah sawah sedang ambil jerami. Sebelum hujan deras itu mereka ambil jerami di sawah untuk ternak. Banyak yang sedang di sawah, tapi yang saya tau yang kena petir 3 orang lalu satu orang meninggal,” kata Harmainis.
Melihat temannya rebah tak berdaya di tengah sawah, dibawah guyuran hujan deras para petani ini langsung membawa korban ke dangau dan memberitahu kejadian ke polisi.
Anggota Polsek Luhak Aiptu Nono Sutarno menyebutkan, keempat korban awalnya dilarikan ke Puskesmas Pakan Rabaa dengan mobil patroli Polsek Luhak. Satu orang korban di antaranya dibawa dalam kondisi sudah tak bernyawa.
“Korbannya 4 orang dan satu meninggal dunia, yang dibawa ke Rumah Sakit Adnan WD baru dua orang, ada yang sedang berteduh di sawah itu lantaran hari hujan lebat,” kata Aiptu Nono Sutarno.
Menurut polisi, korban tewas dengan kondisi sekujur tubuh luka bakar. Sementara tiga korban lainnya mengalami luka bakar sekitar 30 hingga 50 persen. Karena luka serius, ketiga korban dirujuk ke rumah sakit.
Hingga Kamis malam, ketiga korban masih dirawat intensif di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit Adnan WD Kota Payakumbuh. Sedangkan korban tewas sudah dibawa ke rumah keluarganya. (Baca Juga: Banjir Bandang di Tanggamus Hanyutkan 17 Rumah, 1 Orang Tewas )
(rhs)