Lanal Palembang Kawal Penyebaran Uang Baru ke Wilayah Terluar
A
A
A
PALEMBANG - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan menyiapkan uang tunai baru senilai Rp 1,5 miliar untuk disalurkan ke wilayah 3T (Terluar, Terpencil, dan Terdepan). Penyaluran dilakukan dengan kas keliling menggunakan kapal patroli Sungai Musi milik Pangkalan TNI AL Palembang.
Kepala Tim Pengelolaan Uang Rupiah dan Operasional Sistem Pembayaran Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Ferdi Silalahi mengatakan, kegiatan ini merupakan yang kedua pada 2018. Uang baru senilai Rp1,5 miliar itu akan didistribusikan dengan cara penukaran di Pasar Primer sepanjang daerah perairan Sungai Lalan, Kecamatan Karang Agung, Kabupaten Musi Banyuasin.
“Rutenya Desa Primer 11, 16, 14, 2, dan terakhir Desa Primer 1," ucap Ferdi saat diwawancarai di Pelabuhan Bom Baru Palembang, Jumat (2/11/2018).
Selanjutnya BI akan mengambil uang lusuh yang ditukarkan dari pulau-pulau tersebut untuk kemudian dibawa ke kantor BI pusat untuk dimusnahkan. "Pecahan uang yang dibawa mulai dari Rp2.000 hingga Rp100.000," ungkapnya.
Komandan Pangkalan TNI AL Palembang, Kolonel Laut (P) Dwi Prasetyo, menambahkan, pihaknya sangat mendukung program yang digelar BI Sumsel ini. Kegiatan akan berlangsung selama enam hari dan pada 7 November 2018 baru pulang lagi.
“TNI AL menerjunkan kapal patroli Sungai Musi didukung sebanyak 14 personel dan 4 personel dari BI. Tidak hanya angkutan, tapi juga pengamanan," jelas Dwi.
Layanan Kas ini merupakan kelanjutan dari kerja sama Bank Indonesia dengan TNI AL yang telah berlangsung sejak 2016. Program ini merupakan penguatan dari program layanan kas yang telah dilakukan sebelumnya.
"Program ini merupakan inisiatif Bank Indonesia untuk meningkatkan perluasan jangkauan distribusi uang dan layanan kas BI hingga mencapai area desa yang selama ini sulit mendapatkan uang dengan kualitas yang baik," terangnya.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan tetap melaksanakan dan memperkuat kerja sama distribusi uang dengan lembaga lainnya, termasuk dengan TNI AL untuk menjangkau pulau-pulau terluar Indonesia. Melalui program Ekspedisi Layanan Kas, masyarakat di daerah terpencil, terdepan dan terluar pun akan lebih mudah mendapatkan uang layak edar, serta menukarkan uang mereka yang sudah tidak layak edar.
Kepala Tim Pengelolaan Uang Rupiah dan Operasional Sistem Pembayaran Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Ferdi Silalahi mengatakan, kegiatan ini merupakan yang kedua pada 2018. Uang baru senilai Rp1,5 miliar itu akan didistribusikan dengan cara penukaran di Pasar Primer sepanjang daerah perairan Sungai Lalan, Kecamatan Karang Agung, Kabupaten Musi Banyuasin.
“Rutenya Desa Primer 11, 16, 14, 2, dan terakhir Desa Primer 1," ucap Ferdi saat diwawancarai di Pelabuhan Bom Baru Palembang, Jumat (2/11/2018).
Selanjutnya BI akan mengambil uang lusuh yang ditukarkan dari pulau-pulau tersebut untuk kemudian dibawa ke kantor BI pusat untuk dimusnahkan. "Pecahan uang yang dibawa mulai dari Rp2.000 hingga Rp100.000," ungkapnya.
Komandan Pangkalan TNI AL Palembang, Kolonel Laut (P) Dwi Prasetyo, menambahkan, pihaknya sangat mendukung program yang digelar BI Sumsel ini. Kegiatan akan berlangsung selama enam hari dan pada 7 November 2018 baru pulang lagi.
“TNI AL menerjunkan kapal patroli Sungai Musi didukung sebanyak 14 personel dan 4 personel dari BI. Tidak hanya angkutan, tapi juga pengamanan," jelas Dwi.
Layanan Kas ini merupakan kelanjutan dari kerja sama Bank Indonesia dengan TNI AL yang telah berlangsung sejak 2016. Program ini merupakan penguatan dari program layanan kas yang telah dilakukan sebelumnya.
"Program ini merupakan inisiatif Bank Indonesia untuk meningkatkan perluasan jangkauan distribusi uang dan layanan kas BI hingga mencapai area desa yang selama ini sulit mendapatkan uang dengan kualitas yang baik," terangnya.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan tetap melaksanakan dan memperkuat kerja sama distribusi uang dengan lembaga lainnya, termasuk dengan TNI AL untuk menjangkau pulau-pulau terluar Indonesia. Melalui program Ekspedisi Layanan Kas, masyarakat di daerah terpencil, terdepan dan terluar pun akan lebih mudah mendapatkan uang layak edar, serta menukarkan uang mereka yang sudah tidak layak edar.
(wib)