Gerindra Yakin Kasus Perselingkuhan Caleg Tak Gerus Perolehan Suara
Gerindra Yakin Kasus Perselingkuhan Caleg Tak Gerus Perolehan Suara
A
A
A
SEMARANG - Partai Gerindra meyakini kasus perselingkuhan yang menjerat salah satu calon legislatif (caleg) perempuan yang diusung di Jateng tak bakal menggerus perolehan suara pada Pemilu 2019. Partai besutan Prabowo Subianto itu terus fokus bekerja untuk meraih simpati pemilih.
“Enggak apa-apa, enggak pengaruh seperti itu (terhadap perolehan suara). Kita tetap fokus kampanye untuk kemenangan Pak Prabowo dan partai,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro, Kamis (1/11/2018).
Menurutnya, RNS yang tercatat sebagai Caleg DPRD Jateng dari Partai Gerindra Dapil Jateng 1 nomor urut 3 bukan kader lama. Saat penjaringan caleg, RNS lolos seleksi sehingga bisa dengan mudah mendapatkan kartu tanda anggota (KTA).
“Kalau dulu orang daftar, perempuan itu kan memang sangat berharga (untuk memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan). Kita tidak berpikir panjang bahwa akhirnya seperti ini (terjerat kasus perselingkuhan),” tukasnya.
Menurut dia, kalau dari kader itu sudah ikut diklat. "Tapi saya sebagai sekretaris, ketemu atau tahu orangnya saya enggak tahu (kenal). Saya kaget kok dia kader Gerindra,” beber dia.
Sriyanto pun menegaskan, Gerindra selalu bersikap tegas terhadap pelaku pelanggaran hukum. Pihaknya tak segan untuk mencopot jabatan kader dari struktural kepengurusan jika melakukan pelanggaran.
“Kita enggak mentolerir kader yang seperti ini (RNS). Problemnya kader itu (RNS) kita enggak tahu. Misalnya pengurus kita lengserkan dari pengurus,” cetusnya.
Sekadar diketahui, kasus perselingkuhan antara RNS dengan IM yang tercatat sebagai anggota DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKS, terkuak setelah dilaporkan oleh Perempuan Indonesia Raya ke DPD Partai Gerindra Jateng. Mereka menuntut partai bertindak tegas dengan mengganti RNS.
Kabar perselingkuhan keduanya beredar setelah tangkapan layar percakapan mesum keduanya beredar. Bahkan, belakangan juga beredar foto-foto kedua politikus tersebut tengah berada di sebuah kamar hotel.
“Enggak apa-apa, enggak pengaruh seperti itu (terhadap perolehan suara). Kita tetap fokus kampanye untuk kemenangan Pak Prabowo dan partai,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro, Kamis (1/11/2018).
Menurutnya, RNS yang tercatat sebagai Caleg DPRD Jateng dari Partai Gerindra Dapil Jateng 1 nomor urut 3 bukan kader lama. Saat penjaringan caleg, RNS lolos seleksi sehingga bisa dengan mudah mendapatkan kartu tanda anggota (KTA).
“Kalau dulu orang daftar, perempuan itu kan memang sangat berharga (untuk memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan). Kita tidak berpikir panjang bahwa akhirnya seperti ini (terjerat kasus perselingkuhan),” tukasnya.
Menurut dia, kalau dari kader itu sudah ikut diklat. "Tapi saya sebagai sekretaris, ketemu atau tahu orangnya saya enggak tahu (kenal). Saya kaget kok dia kader Gerindra,” beber dia.
Sriyanto pun menegaskan, Gerindra selalu bersikap tegas terhadap pelaku pelanggaran hukum. Pihaknya tak segan untuk mencopot jabatan kader dari struktural kepengurusan jika melakukan pelanggaran.
“Kita enggak mentolerir kader yang seperti ini (RNS). Problemnya kader itu (RNS) kita enggak tahu. Misalnya pengurus kita lengserkan dari pengurus,” cetusnya.
Sekadar diketahui, kasus perselingkuhan antara RNS dengan IM yang tercatat sebagai anggota DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKS, terkuak setelah dilaporkan oleh Perempuan Indonesia Raya ke DPD Partai Gerindra Jateng. Mereka menuntut partai bertindak tegas dengan mengganti RNS.
Kabar perselingkuhan keduanya beredar setelah tangkapan layar percakapan mesum keduanya beredar. Bahkan, belakangan juga beredar foto-foto kedua politikus tersebut tengah berada di sebuah kamar hotel.
(sms)
Explore More