Tragedi Lion Air, Mimpi Nikah Anak Penjual Martabak Kubang Pupus Sudah
A
A
A
LIMAPULUH KOTA - Warga Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat ternyata menjadi salah satu penumpang Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Korban bernama Fauzan Aziam, warga Jorong Balai Mansiro, Kenagarian Guguak Delapan Koto, Kecamatan Guguak.
Tragedi pesawat Lion Air tersebut membuat kaget orang tua Fauzan, yakni Amri Syakban dan Dewi Marza. Sebab, anaknya tersebut sempat menelepon untuk memberitahukan bahwa ia ditugaskan perusahaan untuk berangkat ke Pangkalpinang, Bangka Belitung pada Minggu (28/10/2018) malam atau beberapa jam sebelum kejadian. Kepergian Fauzan ke Pangkalpinang untuk mensurvei lokasi pertambangan.
"Hari Minggu malam telepon ke mamanya mengatakan akan pergi dinas ke Pangkalpinang," kata Arif Wandi, paman Fauzan, Rabu (31/10/2018).
Menurutnya, Fauzan juga sedang mempersiapkan pernikahan yang rencananya dilaksanakan usai Lebaran 2019. Dalam beberapa bulan terakhir anak penjual martabak kubang, makanan khas Limapuluh Kota, itu tengah disibukkan dengan penentuan hari dan bulan yang baik untuk menikah dengan gadis pilihannya.
"Orang tuanya memberitahu kami Lebaran besok rencananya Fauzan akan menikah. Sekarang sedang menunggu penetapan tanggal menikah," ungkap Arif.
Nasib naas yang menimpa Fauzan membuat guru dan teman-teman sekolahnya dulu merasa kehilangan. Waktu masih duduk di bangku sekolah, Fauzan dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin.
"Fauzan ini anak yang baik, rajin, dan hormat pada guru. Waktu mendengar kejadian ini kami gurunya di SMP hampir menangis semua karena merasa kehilangan Fauzan. Kami ke sini ingin menghibur keluarga agar tabah menghadapi ini. Sebelumnya kami berdoa ada keajaiban tapi melihat bentuk kejadiannya agak tipis harapan kita," kata Deswita, salah satu guru yang melayat ke rumah Fauzan.
Selain Fauzan, ada tujuh warga Sumatera Barat yang menjadi korban pesawat Lion Air JT-610. Dua di antaranya adalah pramugari.
Tragedi pesawat Lion Air tersebut membuat kaget orang tua Fauzan, yakni Amri Syakban dan Dewi Marza. Sebab, anaknya tersebut sempat menelepon untuk memberitahukan bahwa ia ditugaskan perusahaan untuk berangkat ke Pangkalpinang, Bangka Belitung pada Minggu (28/10/2018) malam atau beberapa jam sebelum kejadian. Kepergian Fauzan ke Pangkalpinang untuk mensurvei lokasi pertambangan.
"Hari Minggu malam telepon ke mamanya mengatakan akan pergi dinas ke Pangkalpinang," kata Arif Wandi, paman Fauzan, Rabu (31/10/2018).
Menurutnya, Fauzan juga sedang mempersiapkan pernikahan yang rencananya dilaksanakan usai Lebaran 2019. Dalam beberapa bulan terakhir anak penjual martabak kubang, makanan khas Limapuluh Kota, itu tengah disibukkan dengan penentuan hari dan bulan yang baik untuk menikah dengan gadis pilihannya.
"Orang tuanya memberitahu kami Lebaran besok rencananya Fauzan akan menikah. Sekarang sedang menunggu penetapan tanggal menikah," ungkap Arif.
Nasib naas yang menimpa Fauzan membuat guru dan teman-teman sekolahnya dulu merasa kehilangan. Waktu masih duduk di bangku sekolah, Fauzan dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin.
"Fauzan ini anak yang baik, rajin, dan hormat pada guru. Waktu mendengar kejadian ini kami gurunya di SMP hampir menangis semua karena merasa kehilangan Fauzan. Kami ke sini ingin menghibur keluarga agar tabah menghadapi ini. Sebelumnya kami berdoa ada keajaiban tapi melihat bentuk kejadiannya agak tipis harapan kita," kata Deswita, salah satu guru yang melayat ke rumah Fauzan.
Selain Fauzan, ada tujuh warga Sumatera Barat yang menjadi korban pesawat Lion Air JT-610. Dua di antaranya adalah pramugari.
(amm)