Tak Diberi Uang Beli Rokok, Anak Tega Bacok Ibu Kandung
A
A
A
LANGKAT - Seorang anak tega menikam ibu kandungnya hanya gara-gara tidak diberi uang untuk membeli rokok yang dimintanya.
Jumadi (42) tega membacok ibunya Tuyem (78) dengan sebilah parang. Sang ibu yang merupakan warga Dusun 10, Bukit Cinta Rakyat, Desa Paluh Manis, Kecamatan Gerbang Kabupaten Langkat, menderita luka bacokan cukup parah di sekujur tubuh.
Kasubag Humas Polres Langkat, AKP Arnold Hasibuan mengatakan peristiwa itu terjadi, pada Sabtu (27/10/2018) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, korban yang sedang memasak di dapur, didatangi anaknya (pelaku) sambil membawa sebilah parang meminta uang untuk membeli rokok.
"Iya ada anak yang menganiaya ibu kandungnya hanya karena tidak diberikan uang untuk beli rokok. Sehingga tersangka pun kemudian membacok korban," terangnya kepada wartawan, Senin (29/10/2018).
Selanjutnya, jelas Arnold, anak korban lainnya bernama Sulastri yang melihat kejadian itu lalu berteriak minta tolong, sehingga terdengar oleh Suwanto yang juga anak korban. Mendengar teriakan itu, Suwanto pun lalu bergegas masuk ke dalam rumah guna menolong ibunya.
Beruntung, saat itu juga cucu korban bernama Dede Irnanda yang juga berada di rumah langsung melempari tersangka dengan menggunakan batu koral, sehingga tersangka lari dan masuk ke dalam kamar untuk berlindung.
Situasi ini lalu dimanfaatkan anak-anak korban untuk menolong ibunya dan membawanya ke Rumah Sakit Tanjung Pura. "Lalu personel Polsek Gebang yang mendapat informasi kejadian ini, langsung datang ke rumah korban dan berhasil mengamankan tersangka. Selanjutnya tersangka beserta barang bukti parang disita ke Polsek Gebang," ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Arnold, berhubung pelaku memotong jari telunjuk sebelah kirinya, polisi terpaksa juga harus membawa tersangka ke rumah sakit umum Tanjung Pura untuk dilakukan pengobatan dan perawatan oleh tim medis.
Arnold menambahkan berdasarkan keterangan tetangga dan warga sekitar TKP, menyebutkan tersangka Jumadi memang diduga mengalami gangguan jiwa, namun belum pernah dibawa ke rumah sakit jiwa. "Saat ini kita masih menunggu pihak korban untuk membuat laporan pengaduan ke Polisi. Sedangkan untuk tindak lanjut, kita akan memeriksakan kejiwaan pelaku ke rumah sakit jiwa," pungkasnya.
Jumadi (42) tega membacok ibunya Tuyem (78) dengan sebilah parang. Sang ibu yang merupakan warga Dusun 10, Bukit Cinta Rakyat, Desa Paluh Manis, Kecamatan Gerbang Kabupaten Langkat, menderita luka bacokan cukup parah di sekujur tubuh.
Kasubag Humas Polres Langkat, AKP Arnold Hasibuan mengatakan peristiwa itu terjadi, pada Sabtu (27/10/2018) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, korban yang sedang memasak di dapur, didatangi anaknya (pelaku) sambil membawa sebilah parang meminta uang untuk membeli rokok.
"Iya ada anak yang menganiaya ibu kandungnya hanya karena tidak diberikan uang untuk beli rokok. Sehingga tersangka pun kemudian membacok korban," terangnya kepada wartawan, Senin (29/10/2018).
Selanjutnya, jelas Arnold, anak korban lainnya bernama Sulastri yang melihat kejadian itu lalu berteriak minta tolong, sehingga terdengar oleh Suwanto yang juga anak korban. Mendengar teriakan itu, Suwanto pun lalu bergegas masuk ke dalam rumah guna menolong ibunya.
Beruntung, saat itu juga cucu korban bernama Dede Irnanda yang juga berada di rumah langsung melempari tersangka dengan menggunakan batu koral, sehingga tersangka lari dan masuk ke dalam kamar untuk berlindung.
Situasi ini lalu dimanfaatkan anak-anak korban untuk menolong ibunya dan membawanya ke Rumah Sakit Tanjung Pura. "Lalu personel Polsek Gebang yang mendapat informasi kejadian ini, langsung datang ke rumah korban dan berhasil mengamankan tersangka. Selanjutnya tersangka beserta barang bukti parang disita ke Polsek Gebang," ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Arnold, berhubung pelaku memotong jari telunjuk sebelah kirinya, polisi terpaksa juga harus membawa tersangka ke rumah sakit umum Tanjung Pura untuk dilakukan pengobatan dan perawatan oleh tim medis.
Arnold menambahkan berdasarkan keterangan tetangga dan warga sekitar TKP, menyebutkan tersangka Jumadi memang diduga mengalami gangguan jiwa, namun belum pernah dibawa ke rumah sakit jiwa. "Saat ini kita masih menunggu pihak korban untuk membuat laporan pengaduan ke Polisi. Sedangkan untuk tindak lanjut, kita akan memeriksakan kejiwaan pelaku ke rumah sakit jiwa," pungkasnya.
(nag)