14.569 Orang Berebut Menjadi Penjaga Tahanan di Jawa Timur
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 14.569 orang melamar sebagai calon aparatur sipil negara (CASN) di lingkungan Kemenkumham Jawa Timur. Hari ini, Senin (22/10/2018), Kanwil Kemenkumham Jatim melakukan verifikasi berkas asli untuk pelamar formasi penjaga tahanan. Untuk tahap awal, jumlah yang diseleksi sebanyak 3.600 pelamar.
Jumlah pelamar itu sangat banyak dibanding dengan kebutuhan pegawai yang hanya 66 penjaga tahanan. Dari 66 itu, 49 di antaranya adalah laki-laki dan sisanya perempuan. Saat dibuka pendaftaran secara online, jumlah pelamar mencapai 25.000 orang. Kemudian diverifikasi dan mengerucut menjadi 20.000 orang. Selanjutnya, Kemenkumham Jatim melakukan verifikasi lagi dan hasilnya ada 14.569 pelamar yang lolos untuk mengikuti seleksi lanjutan. Syarat untuk menjadi penjaga tahanan ini minimal lulusan SMA sederajat.
Tahapan seleksi verifikasi berkas asli dan pengukuran tinggi badan ini digelar di Gedung Gelora Pancasila, Jalan Indragiri. Proses pada tahapan ini akan digelar hingga empat hari mendatang. Animo masyarakat dianggap sebagai bukti bahwa, masyarakat semakin percaya dengan kinerja pemerintah, khususnya Kemenkumham. Dengan banyaknya pelamar, persaingan untuk mendapatkan satu tempat sebagai penjaga tahanan akan semakin ketat.
"Mereka yang diterima akan ditempatkan di rutan, lapas dan rudenim yang tersebar di Jatim," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Susy Susilawati, Senin (22/10/2018).
Susy memastikan proses seleksi di Jatim berjalan transparan dan akuntable. Pihaknya juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan segala sesuatu hal berjalan baik. Bersama Kabag Umum Kemenkumham Jatim, Dewi Atmi Listyorini, Susy mengecek langsung sarana dan prasarana yang ada. Pertama, Susy memastikan tempat dan petugas regristrasi siap menjalankan tugasnya. "Registrasi ini penting untuk memastikan antrian berjalan tertib," ujarnya.
Setelah itu, Susy mengecek tinggi gawang yang digunakan untuk mengukur tinggi badan. Ternyata, ada gawang yang tingginya melebihi ketentuan. Sehingga ia meminta saat itu juga diadakan penyesuaian. Susy juga mencoba tempat pengukuran tinggi badan kedua. Dan dipastikan alat ukur sudah akurat. Terakhir, Susy memastikan komputer dan koneksi internet berfungsi dengan baik.
"Secara umum sudah baik, saya harap panitia harus tetap menjaga integritasnya," katanya.
Jumlah pelamar itu sangat banyak dibanding dengan kebutuhan pegawai yang hanya 66 penjaga tahanan. Dari 66 itu, 49 di antaranya adalah laki-laki dan sisanya perempuan. Saat dibuka pendaftaran secara online, jumlah pelamar mencapai 25.000 orang. Kemudian diverifikasi dan mengerucut menjadi 20.000 orang. Selanjutnya, Kemenkumham Jatim melakukan verifikasi lagi dan hasilnya ada 14.569 pelamar yang lolos untuk mengikuti seleksi lanjutan. Syarat untuk menjadi penjaga tahanan ini minimal lulusan SMA sederajat.
Tahapan seleksi verifikasi berkas asli dan pengukuran tinggi badan ini digelar di Gedung Gelora Pancasila, Jalan Indragiri. Proses pada tahapan ini akan digelar hingga empat hari mendatang. Animo masyarakat dianggap sebagai bukti bahwa, masyarakat semakin percaya dengan kinerja pemerintah, khususnya Kemenkumham. Dengan banyaknya pelamar, persaingan untuk mendapatkan satu tempat sebagai penjaga tahanan akan semakin ketat.
"Mereka yang diterima akan ditempatkan di rutan, lapas dan rudenim yang tersebar di Jatim," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Susy Susilawati, Senin (22/10/2018).
Susy memastikan proses seleksi di Jatim berjalan transparan dan akuntable. Pihaknya juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan segala sesuatu hal berjalan baik. Bersama Kabag Umum Kemenkumham Jatim, Dewi Atmi Listyorini, Susy mengecek langsung sarana dan prasarana yang ada. Pertama, Susy memastikan tempat dan petugas regristrasi siap menjalankan tugasnya. "Registrasi ini penting untuk memastikan antrian berjalan tertib," ujarnya.
Setelah itu, Susy mengecek tinggi gawang yang digunakan untuk mengukur tinggi badan. Ternyata, ada gawang yang tingginya melebihi ketentuan. Sehingga ia meminta saat itu juga diadakan penyesuaian. Susy juga mencoba tempat pengukuran tinggi badan kedua. Dan dipastikan alat ukur sudah akurat. Terakhir, Susy memastikan komputer dan koneksi internet berfungsi dengan baik.
"Secara umum sudah baik, saya harap panitia harus tetap menjaga integritasnya," katanya.
(amm)