Apel Akbar Santri Nusantara, 50.000 Santri Berikrar Jaga NKRI
A
A
A
SOLO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir dalam Apel Akbar Santri Nusantara di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/10/2018). Sebanyak 50.000 santri di Indonesia bakal berikrar peneguhan komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Umum PP Rabitah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) yang merupakan asosiasi pondok pesantren se-lndonesia, KH Abdul Ghofarrozin (Gus Rozin) mengatakan, apel akbar memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober. Dirinya memastikan kegiatan bukan merupakan kampanye dan tidak mengandung unsur politik.
"Kami pastikan tidak ada atribut partai atau kampanye salah satu calon presiden," kata Gus Rozin di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/10/2018).
Kehadiran Presiden Jokowi dalam Apel Akbar Santri Nusantara sebagai pemimpin negara, sekaligus yang menetapkan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2015 lalu. Selain sempat mengalami penundaan, panitia juga memindahkan lokasi apel akbar dari semula di Stadion Sriwedari ke Benteng Vastenburg. Penundaan karena menyesuaikan jadwal Presiden Jokowi. Sementara, pemindahan lokasi karena Stadion Sriwedari dipakai untuk kegiatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Diungkapkannya, HSN memiliki arti dan makna penting bagi kalangan santri dan segenap elemen bangsa dalam sejarah Indonesia. Utamanya peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Para santri ikut merebut, membangun dan mempertahankan NKRI. "Ulama dan santri dari dulu hingga sekarang menjadi motor penggerak kesatuan nasional, menjaga Pancasila dan merawat perbedaan," katanya.
Indonesia sebagai nation-state dengan Pancasila sebagai ideologi adalah final, dan tidak berbenturan dengan nilai-nilai agama. Melalui gerakan Apel akbar Santri Nusantara, menjadi momentum peneguh komitmen kaum santri untuk tetap menjadi penjaga NKRI. Sementara, Solo dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena dikenal sebagai kota multikultur. Harapannya, dari semangat multikultur yang ada dapat dirajut persatuan dalam bingkai Bangsa Indonesia. Sehingga muaranya adalah kerukunan antar sesama. Bukan hanya di Solo, tetapi di seluruh Indonesia.
Ketua Panitia Apel Akbar, Habib Soleh mengatakan, selain ada apel akbar, nantinya juga ada sejumlah kegiatan. Di antaranya penampilan dari Menara Band, Solo Batik Carnaval (SBC), dan juga ikrar santri. "Kami memohon maaf kepada warga Solo jika nanti acara itu menimbulkan kemacetan," kata Habib.
Ketua Umum PP Rabitah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) yang merupakan asosiasi pondok pesantren se-lndonesia, KH Abdul Ghofarrozin (Gus Rozin) mengatakan, apel akbar memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober. Dirinya memastikan kegiatan bukan merupakan kampanye dan tidak mengandung unsur politik.
"Kami pastikan tidak ada atribut partai atau kampanye salah satu calon presiden," kata Gus Rozin di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/10/2018).
Kehadiran Presiden Jokowi dalam Apel Akbar Santri Nusantara sebagai pemimpin negara, sekaligus yang menetapkan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2015 lalu. Selain sempat mengalami penundaan, panitia juga memindahkan lokasi apel akbar dari semula di Stadion Sriwedari ke Benteng Vastenburg. Penundaan karena menyesuaikan jadwal Presiden Jokowi. Sementara, pemindahan lokasi karena Stadion Sriwedari dipakai untuk kegiatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Diungkapkannya, HSN memiliki arti dan makna penting bagi kalangan santri dan segenap elemen bangsa dalam sejarah Indonesia. Utamanya peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Para santri ikut merebut, membangun dan mempertahankan NKRI. "Ulama dan santri dari dulu hingga sekarang menjadi motor penggerak kesatuan nasional, menjaga Pancasila dan merawat perbedaan," katanya.
Indonesia sebagai nation-state dengan Pancasila sebagai ideologi adalah final, dan tidak berbenturan dengan nilai-nilai agama. Melalui gerakan Apel akbar Santri Nusantara, menjadi momentum peneguh komitmen kaum santri untuk tetap menjadi penjaga NKRI. Sementara, Solo dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena dikenal sebagai kota multikultur. Harapannya, dari semangat multikultur yang ada dapat dirajut persatuan dalam bingkai Bangsa Indonesia. Sehingga muaranya adalah kerukunan antar sesama. Bukan hanya di Solo, tetapi di seluruh Indonesia.
Ketua Panitia Apel Akbar, Habib Soleh mengatakan, selain ada apel akbar, nantinya juga ada sejumlah kegiatan. Di antaranya penampilan dari Menara Band, Solo Batik Carnaval (SBC), dan juga ikrar santri. "Kami memohon maaf kepada warga Solo jika nanti acara itu menimbulkan kemacetan," kata Habib.
(amm)