1.400 Mahasiswa Ikuti Pekan Seni Mahasiswa di Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Sekitar 1.400 mahasiswa dari 33 provinsi mengikuti ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) ke-14 di Yogyakarta pada 15-21 Oktober. Acara yang akan menggelar 16 lomba dari tari, vokal grup, penulisan puisi, monolog, lukis hingga desain poster ini mendapat sambutan antusias dari mahasiswa.
“Pekan seni ini menjadi ajang bergengsi bagi mahasiswa,” terang Apriyanti Wanda, kontingen dari Kalimantan Barat (Kalbar) kepada wartawan di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasumantri (PKKH), Rabu (17/10/2018).
Mahasiswi dari Universitas Tarumanegara bersama timnya akan turun di lomba tari dengan mengangkat tarian yang berkisah tentang Dara Anta yang terinspirasi dari legenda masyarakat setempat. “Kami akan membawakan tema dari daerah kami. Peksiminas ini adalah ajang unjuk kebolehan para peserta di bidang seni,” tegasnya.
Kontingen dari Universitas Jambi juga mengangkat tema-tema tradisi setempat. Mereka akan menampilkan tari Ngayun Mamintoa.Tari yang yang dikoreograferi Ajeng Herdan Dwi Putri dan di bawah dosen pendamping Destrinelli dan Raflesia Merina ini mengangkat tentang kearifan lokal seni tradisi yang hidup dan tetap lestari di masyarakat Jambi. Tari ini menggambarkan proses ritual tradisi, disertai doa Yang Maha Kuasa agar memperoleh hasil panen yang baik.
Sebelumnya, dalam pembukaan Peksiminas pada Selasa (16/10/2018) Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Pembina Seni Mahasiwsa Indonesia (BPSMI) sekaligus Direktur Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Dr Didin Wahidin, mengatakan kompetisi bidang seni ini akan meningkatkan kemampuan daya saing anak bangsa dalam bidang seni dan budaya melalui kreativitas dan inovasi.
“Untuk meningkatkan daya saing bangsa membutuhkan daya kreatif dan inovatif, peningkatan daya saing itu kita lakukan melalui kompetisi ini,” katanya.
Sementara itu, Rektor Institut Seni Indonesia, Prof Agus Burhan mengatakan, para peserta Peksiminas dapat menjunjung tinggi sikap sportivitas dan menjaga kebersamaan selama kegiatan perlombaan berlangsung.
Peksiminas merupakan event dua tahunan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Tahun ini temanya 'Merajut Budaya Nusantara'.
Selain lomba tari, Peksiminas XIV 2018 juga dimeriahkan lomba nyanyi dangdut, nyanyi tunggal pop, nyanyi tunggal keroncong dan seriosa. Ada juga lomba penulisan puisi, puisi, cerpen, lakon, baca puisi, monolog, lomba lukis, desain poster, fotografi, komikstrip dan musik rebana. Lokasi perlombaan dilaksanakan di beberapa kampus, yakni di kampus UGM, UAD, UAJY, USD, AKINDO, UKDW, STPMD, dan ISI.
“Pekan seni ini menjadi ajang bergengsi bagi mahasiswa,” terang Apriyanti Wanda, kontingen dari Kalimantan Barat (Kalbar) kepada wartawan di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasumantri (PKKH), Rabu (17/10/2018).
Mahasiswi dari Universitas Tarumanegara bersama timnya akan turun di lomba tari dengan mengangkat tarian yang berkisah tentang Dara Anta yang terinspirasi dari legenda masyarakat setempat. “Kami akan membawakan tema dari daerah kami. Peksiminas ini adalah ajang unjuk kebolehan para peserta di bidang seni,” tegasnya.
Kontingen dari Universitas Jambi juga mengangkat tema-tema tradisi setempat. Mereka akan menampilkan tari Ngayun Mamintoa.Tari yang yang dikoreograferi Ajeng Herdan Dwi Putri dan di bawah dosen pendamping Destrinelli dan Raflesia Merina ini mengangkat tentang kearifan lokal seni tradisi yang hidup dan tetap lestari di masyarakat Jambi. Tari ini menggambarkan proses ritual tradisi, disertai doa Yang Maha Kuasa agar memperoleh hasil panen yang baik.
Sebelumnya, dalam pembukaan Peksiminas pada Selasa (16/10/2018) Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Pembina Seni Mahasiwsa Indonesia (BPSMI) sekaligus Direktur Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Dr Didin Wahidin, mengatakan kompetisi bidang seni ini akan meningkatkan kemampuan daya saing anak bangsa dalam bidang seni dan budaya melalui kreativitas dan inovasi.
“Untuk meningkatkan daya saing bangsa membutuhkan daya kreatif dan inovatif, peningkatan daya saing itu kita lakukan melalui kompetisi ini,” katanya.
Sementara itu, Rektor Institut Seni Indonesia, Prof Agus Burhan mengatakan, para peserta Peksiminas dapat menjunjung tinggi sikap sportivitas dan menjaga kebersamaan selama kegiatan perlombaan berlangsung.
Peksiminas merupakan event dua tahunan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Tahun ini temanya 'Merajut Budaya Nusantara'.
Selain lomba tari, Peksiminas XIV 2018 juga dimeriahkan lomba nyanyi dangdut, nyanyi tunggal pop, nyanyi tunggal keroncong dan seriosa. Ada juga lomba penulisan puisi, puisi, cerpen, lakon, baca puisi, monolog, lomba lukis, desain poster, fotografi, komikstrip dan musik rebana. Lokasi perlombaan dilaksanakan di beberapa kampus, yakni di kampus UGM, UAD, UAJY, USD, AKINDO, UKDW, STPMD, dan ISI.
(rhs)