Water Bombing di Gunung Merbabu Terkendala Mendung dan Angin
A
A
A
SEMARANG - Operasi pemadaman kebakaran di Gunung Merbabu tak hanya dilakukan dari darat tetapi juga melalui jalur udara. Namun, helikopter yang melakukan water bombing harus kembali mendarat karena dihadang awan tebal dan angin angin kencang.
“Tadi ada kendala awan yang tebal kemudian angin. Untuk safety (keamanan) kita hentikan. Tadi baru lima kali pemboman air dan dilanjutkan besok pagi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto, Rabu (17/10/2018).
Dia menjelaskan, awan tebal dan angin kencang sangat membahayakan penerbangan. Selain itu, awak pesawat juga tidak bisa melihat dengan jelas titik api sehingga pemadaman dari udara tidak lagi efektif. Atas pertimbangan itu, helikopter kembali ditarik ke Landasan Udara Ahmad Yani, Semarang.
“Awan tebal itu mengganggu pandangan, sehingga kru tidak bisa melihat titik apinya. Kemudian, meski baru lima kali pemboman terus dihentikan. Untuk air kita ambil dari Rawa Pening. Di situ kan jumlah air banyak,” terangnya.
Hanya satu unit helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilibatkan dalam operasi pemadaman kebakaran di Gunung Merbabu. Helikopter tipe Mi 8 ini tiba di Lanud Semarang pukul 09.30 WIB dan langsung diterbangkan ke lokasi bencana.
“Pesawatnya datang pukul 09.30 WIB, kemudian persiapan peralatan di Lanud. Lalu terbang ke Ungaran melakukan pemadaman pukul 13.00 WIB. Kemudian kurang lebih pukul 15.00 WIB, kita hentikan,” tandasnya.
“Tadi ada kendala awan yang tebal kemudian angin. Untuk safety (keamanan) kita hentikan. Tadi baru lima kali pemboman air dan dilanjutkan besok pagi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto, Rabu (17/10/2018).
Dia menjelaskan, awan tebal dan angin kencang sangat membahayakan penerbangan. Selain itu, awak pesawat juga tidak bisa melihat dengan jelas titik api sehingga pemadaman dari udara tidak lagi efektif. Atas pertimbangan itu, helikopter kembali ditarik ke Landasan Udara Ahmad Yani, Semarang.
“Awan tebal itu mengganggu pandangan, sehingga kru tidak bisa melihat titik apinya. Kemudian, meski baru lima kali pemboman terus dihentikan. Untuk air kita ambil dari Rawa Pening. Di situ kan jumlah air banyak,” terangnya.
Hanya satu unit helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilibatkan dalam operasi pemadaman kebakaran di Gunung Merbabu. Helikopter tipe Mi 8 ini tiba di Lanud Semarang pukul 09.30 WIB dan langsung diterbangkan ke lokasi bencana.
“Pesawatnya datang pukul 09.30 WIB, kemudian persiapan peralatan di Lanud. Lalu terbang ke Ungaran melakukan pemadaman pukul 13.00 WIB. Kemudian kurang lebih pukul 15.00 WIB, kita hentikan,” tandasnya.
(wib)