Api Masih Berkobar, Satgas Pemadam Kebakaran Gunung Merbabu Dibentuk
A
A
A
SEMARANG - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, kebakaran di kawasan Gunung Merbabu belum mampu dipadamkan. Angin kencang dan banyaknya material yang mudah terbakar membuat kobaran api terus meluas.
Menurutnya, perlu upaya pemadaman secara komprehensif sehingga dibentuk regu atau satuan petugas (satgas). Satgas tersebut akan merekomendasikan status kebencanaan di Gunung Merbabu kepada kepala daerah yakni Bupati Semarang.
"Telah dibentuk regu atau satuan tugas khusus untuk menangani kebakaran bencana ini. Satgas ini komandonya ada di Pak Dandim," kata Heru di Semarang, Selasa 16 Oktober 2018.
Pengajuan status darurat bencana kebakaran perlu segera ditetapkan, lantaran api terus meluas hingga mengarah ke permukiman. Apalagi, api juga sulit dipadamkan dengan cara manual. Status darurat bencana kebakaran juga menjadi salah satu syarat pengajuan bantuan helikopter pengangkut air atau water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kita sudah ajukan status darurat bencana ke Pak Bupati. Dengsn status itu, kita juga bisa minta difasilitasi bantuan BNPB berupa helikopter untuk melakukan water bombing," katanya.
Dia juga menerangkan jika water bombing jadi dilaksanakan, bisa mengambil air dari embung yang berlokasi di Dusun Pulihan, Kabupaten Semarang. Saat ini terdapat sedikitnya 80 personel gabungan dari BPBD, SAR, TNI, Polri, relawan dan warga sekitar tengah berusaha memadamkan api dengan cara manual.
Menurutnya, perlu upaya pemadaman secara komprehensif sehingga dibentuk regu atau satuan petugas (satgas). Satgas tersebut akan merekomendasikan status kebencanaan di Gunung Merbabu kepada kepala daerah yakni Bupati Semarang.
"Telah dibentuk regu atau satuan tugas khusus untuk menangani kebakaran bencana ini. Satgas ini komandonya ada di Pak Dandim," kata Heru di Semarang, Selasa 16 Oktober 2018.
Pengajuan status darurat bencana kebakaran perlu segera ditetapkan, lantaran api terus meluas hingga mengarah ke permukiman. Apalagi, api juga sulit dipadamkan dengan cara manual. Status darurat bencana kebakaran juga menjadi salah satu syarat pengajuan bantuan helikopter pengangkut air atau water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kita sudah ajukan status darurat bencana ke Pak Bupati. Dengsn status itu, kita juga bisa minta difasilitasi bantuan BNPB berupa helikopter untuk melakukan water bombing," katanya.
Dia juga menerangkan jika water bombing jadi dilaksanakan, bisa mengambil air dari embung yang berlokasi di Dusun Pulihan, Kabupaten Semarang. Saat ini terdapat sedikitnya 80 personel gabungan dari BPBD, SAR, TNI, Polri, relawan dan warga sekitar tengah berusaha memadamkan api dengan cara manual.
(mhd)