Pengakuan Pembunuh Siswa SMP, Rampas HP untuk Beli Narkoba

Pengakuan Pembunuh Siswa SMP, Rampas HP untuk Beli Narkoba
A
A
A
DEPOK - Polisi meringkus Rifai alias Pay (19) karena tega menghabisi nyawa Ali Akbar (11) siswa MTs di Sawangan Depok. Diketahui kalau pelaku tega menghabisi nyawa bocah itu karena tergiur HP yang dimiliki korban untuk membeli narkoba.
HP korban sendiri, masih berada di tangan pelaku karena belum sempat dijual karena sudah keburu diburu polisi.
“Belum dijual, masih di tangan pelaku. Rencana akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dia juga terindikasi menggunakan narkoba,” kata Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto, Selasa (9/10/2018).
Pelaku positif terindikasi narkoba setelah menjalani tes urine tak lama setelah ditangkap di Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu 7 Oktober 2018 malam pukul 22.30 WIB. (Baca: Pergi Naik Motor Orangtua, Siswa MTs Tewas dengan Luka di Leher )
Kepada polisi, Pay mengaku gelap mata dan tidak berfikir panjang saat menghabisi nyawa Ali Akbar. Saat itu yang ada di pikirannya adalah mengambil handphone korban untuk dijual dan digunakan untuk membeli narkoba.
“Saya tusuk sekali terus dia sempat lepasin diri. Saya kalap dan nggak tahu apa yang saya pikirkan,” kata Pay yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir.
Dia pun dijerat pasal 351 (3) subsider pasal 338 dan 340 Jo Pasal 80 (2) UU No 35 tahun 2014 tentang pembunuhan berencana dan pembunuhan terhadap anak. Ancaman diatas 10 tahun.
HP korban sendiri, masih berada di tangan pelaku karena belum sempat dijual karena sudah keburu diburu polisi.
“Belum dijual, masih di tangan pelaku. Rencana akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dia juga terindikasi menggunakan narkoba,” kata Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto, Selasa (9/10/2018).
Pelaku positif terindikasi narkoba setelah menjalani tes urine tak lama setelah ditangkap di Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu 7 Oktober 2018 malam pukul 22.30 WIB. (Baca: Pergi Naik Motor Orangtua, Siswa MTs Tewas dengan Luka di Leher )
Kepada polisi, Pay mengaku gelap mata dan tidak berfikir panjang saat menghabisi nyawa Ali Akbar. Saat itu yang ada di pikirannya adalah mengambil handphone korban untuk dijual dan digunakan untuk membeli narkoba.
“Saya tusuk sekali terus dia sempat lepasin diri. Saya kalap dan nggak tahu apa yang saya pikirkan,” kata Pay yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir.
Dia pun dijerat pasal 351 (3) subsider pasal 338 dan 340 Jo Pasal 80 (2) UU No 35 tahun 2014 tentang pembunuhan berencana dan pembunuhan terhadap anak. Ancaman diatas 10 tahun.
(ysw)