Diimpit Reruntuhan Selama 3 Hari, Remaja 15 Tahun Ini Selamat dari Maut

Selasa, 09 Oktober 2018 - 17:34 WIB
Diimpit Reruntuhan Selama...
Diimpit Reruntuhan Selama 3 Hari, Remaja 15 Tahun Ini Selamat dari Maut
A A A
JAKARTA - Berkat pertolongan Yang Maha Kuasa, remaja berusia 15 tahun bernama Lulu berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumah saat Gempa Palu menghancurkan pemukiman di Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Saat gempa mengguncang Kota Palu Jumat lalu (28/9/2018), Lulu terjepit di bawah reruntuhan bangunan dan sebagian badannya tertimbun. Di luar dugaan, ia mampu bertahan hidup sampai tiga hari tiga malam.

“Ini sangat dramatis, remaja 15 tahun tetangga saya di Balaroa saya temukan di sela-sela reruntuhan. Sudah terendam air 1 hari satu malam pascabencana, kami evakuasi 3 malam bersama Basarnas dari Balikpapan dan TNI. Di dalam lubang itu Lulu bersama ibunya yang tak bernyawa dan ada 20 mayat tertimbun reruntuhan rumah,” kata Lukman Said, warga Balaroa, Kota Palu yang selamat dalam musibah gempa tersebut, kepada SINDOnews, Selasa (9/10/2018).

Lukman yang juga Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten se-Indonesia menceritakan, sudah tujuh hari lebih ia menjadi relawan membantu evakuasi warga meninggal dunia maupun luka-luka. Hampir seratus jasad korban gempa Palu dievakuasinya bersama Tim Basarnas.

Ada satu peristiwa tragis yang sulit dilupakannya ketika menemukan seorang remaja yang terjebak di dalam satu lubang reruntuhan. Di dalam lubang itu ada sekitar 20 orang korban yang semuanya telah meninggal dunia kecuali remaja bernama Lulu tersebut.

Lukman Said mengungkapkan, dia dan Tim Basarnas berhasil mengevakuasi Lulu pada jam 1 malam. Besoknya Lulu dibawa ke Makassar melalui jalan darat dengan memakan waktu selama 20 jam.

“Sekarang di Rumah Sakit Wahidin dengan kondisi kedua kakinya terpaksa diamputasi. Subhanallah, ini musibah yang sangat dramatis bisa menyelamatkan nyawa Lulu yang bertahan hidup tiga hari tiga malam,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pasangkayu ini.

Dia menuturkan, kondisi Lulu saat ini mulai membaik. Lulu dirawat dengan baik di RS Wahidin. Namun kenyataan yang harus diterima Lulu adalah ia harus kehilangan kedua kakinya.“Kita berharap agar pemerintah memperhatikan dia. Bagaimana memberinya semangat, menjaga psikologinya, dan menghiburnya karena Lulu telah kehilangan keluarganya. Semoga Lulu kuat menerima ujian ini dan diberi ketabahan,” pungkas Lukman. (Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa dan Tsunami di Sulteng Capai 2.010 Jiwa )
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0286 seconds (0.1#10.140)