Bupati Pasangkayu Imbau Warganya Kembali dari Pengungsian

PASANGKAYU - Delapan hari pascagempa dan tsunami, rasa trauma dan takut masih menghantui masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Barat (Sulbar).

Masyarakat Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, yang ikut merasakan dahsyatnya guncangan gempa 7,4 SR itu, sebagian masih memilih mengungsi diperbukitan-perbukitan terdekat.

Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa turut merasakan dan memaklumi rasa trauma dan ketakutan yang dialami warganya hingga saat ini. Namun demikian ia mengimbau agar semua warganya kembali dari pengungsian dan menjalankan aktivitas sehari-hari sebagaimana biasanya.

“Jangan ada lagi yang mengungsi, kembalilah menjalankan aktivitas sehari-hari agar roda perekonomian kembali berjalan. Di pengungsian banyak risiko yang bisa ditanggung, seperti timbulnya penyakit, kekurangan bahan makan, dan sebagainya” ujar Agus Ambo, Minggu (7/10/2018).

Bupati memastikan keadaan sekarang ini cenderung telah kondusif dan potensi tsunami telah berlalu. Warga hanya perlu tetap waspada di rumah masing-masing. Jika terjadi gempa susulan, segera lari keluar rumah menuju tempat yang aman.

Selain itu, ia juga mengimbau agar warga tidak cepat percaya dengan isu-isu terkait bencana gempa yang tidak bisa dipertanggung jawabkan sumbernya. Kecuali informasi itu datang dari pemerintah ataupun lembaga terkait.

“Para camat dan kepala desa juga harus aktif menenangkan warganya. Pemerintah harus berada di garda terdepan dalam situasi seperti ini. Jangan justeru sebaliknya” imbuhnya.