Kirab Satu Negeri, Ikhtiar Merekatkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa
A
A
A
BANYUWANGI - Tim Kirab Satu Negeri Zona Rote tiba di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Rombongan dipimpin Zakaria R Puato didampingi Ketua PW GP Ansor Bali Yunus Naim dan tim asistensi Eko Sumedi.
Tim diterima Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser Alfa Isnaeni. Selanjutnya dilakukan penyerahan pataka Bendera Merah Putih dari Ketua PC GP Ansor Banyuwangi M Syukron kepada Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Sholahul Aam Notobuwono.
"Alhamdulillah perjalanan dari Zona Rote hingga di Banyuwangi berjalan lancar. Sambutan masyarakat luar biasa," kata Zakaria, Koordinator Kirab Satu Negeri Zona Rote kepada Kasatkornas Banser, Sabtu (6/10/2018).
Alfa Isnaeni mengatakan bahwa meski kirab ini terkesan sederhana, namun memiliki arti yang sangat luas karena membawa panji-panji Merah Putih. Mereka menjelajah wilayah Indonesia untuk mengajak masyarakat kukuh memegang persatuan dan kesatuan bangsa.
"Jangan sampai sejengkal tanah pun di negeri ini tidak terinjak Banser. Kita harus pertahankan negeri ini dari anasir-anasir jahat yang akan merusak NKRI. NKRI ini didirikan oleh semua komponen yang berbeda-beda, baik agama, suku, etnis, hingga budaya. Kita kuat karena keberagaman ini. Untuk itu harus kita jaga kebhinnekaan ini," kata Alfa Isneini.
Menurut Alfa, kegiatan Kirab Satu Negeri ini sebagai ikhtiar kecil GP Ansor untuk merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang terlihat mulai retak.
"Ada empat kondisi yang menjadi alasan mengapa kita mengadakan Kirab Satu Negeri ini. Yakni, pertama, adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan kita, kemudian adanya ancaman dari pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadikan agama sebagai sumber konflik. Dan dalam situasi seperti ini, kita sama-sama menyaksikan mayoritas rakyat kita lebih memilih diam. Keempat, dalam skala global, kita juga prihatin atas kondisi negara-negara lain, khususnya dunia Islam, yang saat ini dilanda konflik dan peperangan yang tak kunjung usai," kata Alfa mengutip amanah Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Selanjut dia mengatakan, Kirab Satu Negeri bertujuan mengokohkan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pengikat kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Selain itu, kita ingin agama menjadi rahmah, sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang kita. Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam, serta kita ingin Indonesia yang majemuk namun hidup rukun dan damai ini menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia," ujar Alfa.
Sementara itu, setelah tadi malam disambut Ketua Bappeda Banyuwangi Yayan Wapotondo di pendopo kabupaten, tim Kirab Satu Negeri Tim 17 berziarah ke makam pendiri Ansor. Kemudian silaturahmi ke Pesantren Mabadiul Ihsan di Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, dan meneruskan perjalanan menuju Kabupaten Situbondo dan Probolinggo.
Tim diterima Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser Alfa Isnaeni. Selanjutnya dilakukan penyerahan pataka Bendera Merah Putih dari Ketua PC GP Ansor Banyuwangi M Syukron kepada Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Sholahul Aam Notobuwono.
"Alhamdulillah perjalanan dari Zona Rote hingga di Banyuwangi berjalan lancar. Sambutan masyarakat luar biasa," kata Zakaria, Koordinator Kirab Satu Negeri Zona Rote kepada Kasatkornas Banser, Sabtu (6/10/2018).
Alfa Isnaeni mengatakan bahwa meski kirab ini terkesan sederhana, namun memiliki arti yang sangat luas karena membawa panji-panji Merah Putih. Mereka menjelajah wilayah Indonesia untuk mengajak masyarakat kukuh memegang persatuan dan kesatuan bangsa.
"Jangan sampai sejengkal tanah pun di negeri ini tidak terinjak Banser. Kita harus pertahankan negeri ini dari anasir-anasir jahat yang akan merusak NKRI. NKRI ini didirikan oleh semua komponen yang berbeda-beda, baik agama, suku, etnis, hingga budaya. Kita kuat karena keberagaman ini. Untuk itu harus kita jaga kebhinnekaan ini," kata Alfa Isneini.
Menurut Alfa, kegiatan Kirab Satu Negeri ini sebagai ikhtiar kecil GP Ansor untuk merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang terlihat mulai retak.
"Ada empat kondisi yang menjadi alasan mengapa kita mengadakan Kirab Satu Negeri ini. Yakni, pertama, adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan kita, kemudian adanya ancaman dari pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadikan agama sebagai sumber konflik. Dan dalam situasi seperti ini, kita sama-sama menyaksikan mayoritas rakyat kita lebih memilih diam. Keempat, dalam skala global, kita juga prihatin atas kondisi negara-negara lain, khususnya dunia Islam, yang saat ini dilanda konflik dan peperangan yang tak kunjung usai," kata Alfa mengutip amanah Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Selanjut dia mengatakan, Kirab Satu Negeri bertujuan mengokohkan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pengikat kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Selain itu, kita ingin agama menjadi rahmah, sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang kita. Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam, serta kita ingin Indonesia yang majemuk namun hidup rukun dan damai ini menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia," ujar Alfa.
Sementara itu, setelah tadi malam disambut Ketua Bappeda Banyuwangi Yayan Wapotondo di pendopo kabupaten, tim Kirab Satu Negeri Tim 17 berziarah ke makam pendiri Ansor. Kemudian silaturahmi ke Pesantren Mabadiul Ihsan di Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, dan meneruskan perjalanan menuju Kabupaten Situbondo dan Probolinggo.
(amm)