Polisi Tandai Akun-Akun Sosmed Pembuat Berita Hoax
A
A
A
PANGKALPINANG - Menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pimilihan Presiden (Pilpres) 2019, Polda Bangka Belitung (Babel) semakin gencar melakukan patroli cyber crime. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi penyebaran berita hoax.
Polda Babel juga telah menandai akun-akun yang diduga membuat dan menyebarkan berita hoax yang bisa memecah belahkan persatuan saudara. "Memasuki masa kampanye, tim patroli mengantisipasi akun-akun medsos yang menyebarkan informasi atau berita hoax," kata Kapolda Babel Brigjen Pol Syaiful Zachri kepada SINDOnews di Mapolda Babel, Kamis (4/10/2018).
Syaiful menyampaikan bahwa Polda Babel sudah membentuk tim patroli cyber. Ada akun-akun medsos yang diproses pidana dianggap membuat hoax. "Kan kampanye sudah dimulai, kita ada tim cyber crime berpatroli. Pantauan kita ada beberapa akun medsos yang menjurus pada pembuatan berita hoax, dan kita sudah ditandai akun-akun yang dirasa membuat berita hoax terkait tahun politik saat berkampanye," kata Kapolda.
Syaiful menegaskan pihaknya terus memantau bila ada sekelompok penebar ujaran kebencian yang sempat membuat gaduh masyarakat di media sosial. "Jauhi hal-hal yang dapat memecah belah bangsa ini. Kita mau semua pihak berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI. Tentunya, kita tak bisa bekerja sendiri perlu kerja sama dengan seluruh stakeholder seperti TNI, Pemerintah daerah, unsur tokoh-tokoh ulama, guru, maupun dosen," Syaiful menuturkan.
"Jadikan pesta demokrasi bergembira. Siapa pun yang terpilih itu pilihan rakyat dan harus kita hormati," kata Kapolda.
Polda Babel juga telah menandai akun-akun yang diduga membuat dan menyebarkan berita hoax yang bisa memecah belahkan persatuan saudara. "Memasuki masa kampanye, tim patroli mengantisipasi akun-akun medsos yang menyebarkan informasi atau berita hoax," kata Kapolda Babel Brigjen Pol Syaiful Zachri kepada SINDOnews di Mapolda Babel, Kamis (4/10/2018).
Syaiful menyampaikan bahwa Polda Babel sudah membentuk tim patroli cyber. Ada akun-akun medsos yang diproses pidana dianggap membuat hoax. "Kan kampanye sudah dimulai, kita ada tim cyber crime berpatroli. Pantauan kita ada beberapa akun medsos yang menjurus pada pembuatan berita hoax, dan kita sudah ditandai akun-akun yang dirasa membuat berita hoax terkait tahun politik saat berkampanye," kata Kapolda.
Syaiful menegaskan pihaknya terus memantau bila ada sekelompok penebar ujaran kebencian yang sempat membuat gaduh masyarakat di media sosial. "Jauhi hal-hal yang dapat memecah belah bangsa ini. Kita mau semua pihak berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI. Tentunya, kita tak bisa bekerja sendiri perlu kerja sama dengan seluruh stakeholder seperti TNI, Pemerintah daerah, unsur tokoh-tokoh ulama, guru, maupun dosen," Syaiful menuturkan.
"Jadikan pesta demokrasi bergembira. Siapa pun yang terpilih itu pilihan rakyat dan harus kita hormati," kata Kapolda.
(amm)