Dibawa Lewat Udara, 60 Korban Gempa Palu Ditangani Rumah Sakit di Makassar
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 38 korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, tiba di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Minggu (30/9/2018) malam. Pihak RS Wahidin segera mengambil tindakan terhadap korban.
Direktur Utama (Dirut) RSUP Wahidin Sudirohusodo Dr dr Khalid Saleh, menjelaskan total korban yang tiba sebanyak 60 orang, 38 di antaranya dirawat di RS Wahidin. Korban lainnya tersebar di beberapa RS lainnya, seperti RSUD Daya, RS Sayang Rakyat, dan RS Pelamonia.
Rata-rata korban yang tiba di RS Wahidin mengalami patah tulang dan shock. Satu diantaranya dalam keadaan kritis karena penurunan tekanan darah.
"Disini ada satu orang yang kritis di dalam, saya lihat kalau tidak ada kondisinya parah sekali, kesadaran menurun dengan dia punya tekanan darah turun 60. Ini pasien agak menarik karena dia histeris," ungkapnya saat ditemui oleh awak, Minggu (30/9/2018).
Ada juga yang sementara dioperasi karena mengalami benturan karena reruntuhan dan terlempar. Pasien yang mengalami benturan dipasangkan chest cub. Ada juga yang mengalami luka di bagian kepala.
"Luka bagian kepala sudah ditindaki, kurang lebih 40 jahitan, ada yang patah tulang itu juga sudah ditindaki," tambahnya.
Sementara, beberapa korban yang relatif stabil dipindahkan ke bangsal bencana yang disiapkan, yakni di Pusat Jantung Terpadu (PJT). Sekira 11 pasien berada di bangsal tersebut, sementara yang lainnya ditempatkan di bagian obgyn. RS Wahidin menyiapkan 85 hingga 100 bangsal untuk pasien yang datang.
"Yang lainnya masih ada di Ruang Gawat Darurat dan tersebar ke belakang. Bangsal bencana bisa menampung 85 pasien, diluar yang ada disini, bisa lebih 100. Kami siap, meskipun memang kami berharap ada pemilihan, ada triase pasien kalau pasien dengan kasus-kasus yang ringan di rumah sakit yang lain aja, kalau kasus yang berat bisa disinilah," ungkapnya.
Direktur Utama (Dirut) RSUP Wahidin Sudirohusodo Dr dr Khalid Saleh, menjelaskan total korban yang tiba sebanyak 60 orang, 38 di antaranya dirawat di RS Wahidin. Korban lainnya tersebar di beberapa RS lainnya, seperti RSUD Daya, RS Sayang Rakyat, dan RS Pelamonia.
Rata-rata korban yang tiba di RS Wahidin mengalami patah tulang dan shock. Satu diantaranya dalam keadaan kritis karena penurunan tekanan darah.
"Disini ada satu orang yang kritis di dalam, saya lihat kalau tidak ada kondisinya parah sekali, kesadaran menurun dengan dia punya tekanan darah turun 60. Ini pasien agak menarik karena dia histeris," ungkapnya saat ditemui oleh awak, Minggu (30/9/2018).
Ada juga yang sementara dioperasi karena mengalami benturan karena reruntuhan dan terlempar. Pasien yang mengalami benturan dipasangkan chest cub. Ada juga yang mengalami luka di bagian kepala.
"Luka bagian kepala sudah ditindaki, kurang lebih 40 jahitan, ada yang patah tulang itu juga sudah ditindaki," tambahnya.
Sementara, beberapa korban yang relatif stabil dipindahkan ke bangsal bencana yang disiapkan, yakni di Pusat Jantung Terpadu (PJT). Sekira 11 pasien berada di bangsal tersebut, sementara yang lainnya ditempatkan di bagian obgyn. RS Wahidin menyiapkan 85 hingga 100 bangsal untuk pasien yang datang.
"Yang lainnya masih ada di Ruang Gawat Darurat dan tersebar ke belakang. Bangsal bencana bisa menampung 85 pasien, diluar yang ada disini, bisa lebih 100. Kami siap, meskipun memang kami berharap ada pemilihan, ada triase pasien kalau pasien dengan kasus-kasus yang ringan di rumah sakit yang lain aja, kalau kasus yang berat bisa disinilah," ungkapnya.
(sms)