Pangkalan Armada Penjagaan Laut Bitung Siap Salurkan Bantuan ke Sulteng
A
A
A
BITUNG - Posko di Pangkalan Armada Penjagaan Laut dan Pantai Kelas 2 Bitung menyatakan siap menyalurkan bantuan ke lokasi gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng). Bantuan akan dibawa menggunakan kapal kelas 1 kn Gandiwa dan kapal Navigasi ke Palu dan Donggala.
“Kami masih membutuhkan banyak bantuan dari masyarakat agar kapal kami berangkat bisa membawa banyak bantuan,” kata Kepala Pangkalan Armada Penjagan Laut dan Pantai Kelas 2 Bitung, Andy Amran.
Menurt Andy, bantuan sebelumnya sudah disalurkan dengan Pasatimpo dan diperkirakan sudah tiba di lokasi malam ini.
Karena itu kata dia, warga Sulawesi Utara (Sulut) diminta untuk turut serta memberikan bantuan kepada saudara-saudara di Poso dan Donggala yang saat ini membutuhkan uluran tangan.
“Kami mendapat informasi yang sangat dibutuhkan saat ini seperti BBM, air mineral, tenda, terpal, alas tidur, bahan pokok, dan genset,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Provinsi Sulteng dinyatakan tanggap darurat selama 14 hari. Masa tersebut diberlakukan sejak 28 September 2018-11 Oktober 2018 mendatang. (Baca Juga: Sulawesi Tengah Dinyatakan Tanggap Darurat Selama 14 Hari)
Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah melihat kondisi di sana dan banyak yang belum diidentifikasi. Selain itu, banyak daerah yang belum dijangkau. Kemarin, BNPB merilis jumlah korban meninggal dunia sebanyak 832 orang ini terdiri dari di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang.
“Kami masih membutuhkan banyak bantuan dari masyarakat agar kapal kami berangkat bisa membawa banyak bantuan,” kata Kepala Pangkalan Armada Penjagan Laut dan Pantai Kelas 2 Bitung, Andy Amran.
Menurt Andy, bantuan sebelumnya sudah disalurkan dengan Pasatimpo dan diperkirakan sudah tiba di lokasi malam ini.
Karena itu kata dia, warga Sulawesi Utara (Sulut) diminta untuk turut serta memberikan bantuan kepada saudara-saudara di Poso dan Donggala yang saat ini membutuhkan uluran tangan.
“Kami mendapat informasi yang sangat dibutuhkan saat ini seperti BBM, air mineral, tenda, terpal, alas tidur, bahan pokok, dan genset,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Provinsi Sulteng dinyatakan tanggap darurat selama 14 hari. Masa tersebut diberlakukan sejak 28 September 2018-11 Oktober 2018 mendatang. (Baca Juga: Sulawesi Tengah Dinyatakan Tanggap Darurat Selama 14 Hari)
Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah melihat kondisi di sana dan banyak yang belum diidentifikasi. Selain itu, banyak daerah yang belum dijangkau. Kemarin, BNPB merilis jumlah korban meninggal dunia sebanyak 832 orang ini terdiri dari di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang.
(rhs)