Cerita Petugas Rutan Pasangkayu Selamat dari Reruntuhan Tembok
A
A
A
POLEWALI MANDAR - Seorang petugas lembaga pemasyarakatan (lapas), Waskito selamat setelah mobilnya hancur tertimpa tembok rumah tahanan (rutan) Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat akibat gempa bumi Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Keluarga korban selamat mengaku sangat bersyukur Waskito masih diberikan umur panjang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat terjadi gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) di Donggala, Waskito berada di dalam mobil. Posisi mobilnya berada di samping tembok Rutan Pasangkayu. Saat guncangan terjadi, Waskito yang berasal dari Polewali Mandar itu langsung keluar dari mobil menyelamatkan diri karena melihat tembok rutan setinggi 6 meter hendak roboh.
"Kami sangat bersyukur, anak kami tidak mengalami cedera," kata Abdul Haris dan Hajja Nurhaeda, ayah dan ibu Waskito, Minggu (30/9/2018).
Keduanya mengaku panik ketika mengetahui adanya bencana gempa bumi dari media sosial. Abdul Haris mengaku tidak bisa menghubungi anaknya karena jaringan telepon sempat terputus beberapa jam. "Waskito, anak kami belum lama bertugas di Rutan Pasangkayu," katanya.
Meski mengalami kerugian ratusan juta rupiah akibat mobil milik putranya hancur tertimpa tembok, namun Abdul Haris dan istrinya bersyukur. Putranya selamat dari bencana gempa yang meluluhlantakkan Sulawesi Tengah. (Baca Juga: Update Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng, 832 Orang Meninggal(amm)
Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat terjadi gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) di Donggala, Waskito berada di dalam mobil. Posisi mobilnya berada di samping tembok Rutan Pasangkayu. Saat guncangan terjadi, Waskito yang berasal dari Polewali Mandar itu langsung keluar dari mobil menyelamatkan diri karena melihat tembok rutan setinggi 6 meter hendak roboh.
"Kami sangat bersyukur, anak kami tidak mengalami cedera," kata Abdul Haris dan Hajja Nurhaeda, ayah dan ibu Waskito, Minggu (30/9/2018).
Keduanya mengaku panik ketika mengetahui adanya bencana gempa bumi dari media sosial. Abdul Haris mengaku tidak bisa menghubungi anaknya karena jaringan telepon sempat terputus beberapa jam. "Waskito, anak kami belum lama bertugas di Rutan Pasangkayu," katanya.
Meski mengalami kerugian ratusan juta rupiah akibat mobil milik putranya hancur tertimpa tembok, namun Abdul Haris dan istrinya bersyukur. Putranya selamat dari bencana gempa yang meluluhlantakkan Sulawesi Tengah. (Baca Juga: Update Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng, 832 Orang Meninggal(amm)